Persiapan Cuti Panjang

Ga terasa tahun 2020 yang penuh dengan kejutan ini sudah sampai di akhir. Tahun ini kayaknya hanya Januari, Februari, tau-tau November.

Di penghujung tahun 2020 ini, saya membuat keputusan yang cukup besar yakni mengajukan unpaid leave satu tahun ke kantor. Sebenernya sudah lama sering bercanda kalau mau unpaid leave, tapi baru saat ini dirasa sebagai timing yang tepat.

Untuk memastikan kenyamanan hidup selama unpaid leave ini terjaga, beberapa hal perlu diperlu dipersiapkan.

Baca selebihnya »

Iklan

Menyapa Allah

Sebuah refleksi.

Jadi ceritanya pagi menjelang siang tadi saya pergi ke Elite Club di komplek Epicentrum Kuningan. Bukan untuk fitness tentunya (karena ga mampu bayar), tapi untuk mengambil race pack Samsung S Run Series. Setelah selesai, saya memikirkan cara untuk menuju ke Anomali Coffee di Setia Budi One. Karena jarak antara Epicentrum dengan SB1 ini cuma selemparan batu, saya jadi dilema: kalau mau naik TJ malah kelamaan nunggunya, sementara kalo naik taksi takut ditoyor supirnya karena argo belum naik dari Rp 6.000,- udah sampe. Maka saya sebagai seorang fun runner memutuskan untuk jalan kaki (ya iyalah, masa lari :p).

Jakarta saat itu sedang panas terik, dan di sisi jalan Rasuna Said minim banget pepohonan. Dalam hati saya berkata “coba ya ademan dikit. Ya Allah, ademin sebentar dong langitnya”. Baru juga selesai “mbatin”, eh beneran dong langit di atas saya berjalan ditutupin awan dan jadi ga panas. Trus saya mikir, “kamu loh punya Tuhan, ya minta aja”. Kemudian saya berdoa, lebih tepatnya kayak monolog. Dan yang terjadi adalah sepanjang jalan saya menuju ke SB1 jadi teduh :”).

Saya jadi mikir, tiap hari sholat dan berdoa tapi sering kali saya tidak berkomunikasi akrab dengan Allah. Kadang merasa Allah terlalu tinggi dan sibuk untuk mengabulkan doa saya yang remeh temeh. Bukan karena Allah tidak mampu, tapi lebih ke “siapa sih saya?”. Saya terlalu gengsi untuk menyapaNya.

Sebenernya juga ga perlu ada keajaiban-keajaiban dulu lantas kita baru merasa dekat dengan Allah. Seharusnya mensyukuri diri yang masih diberi umur dan kesehatan saja sudah bisa menjadi “bahan obrolan” kepada Allah. Merasakan kehadiranNya. Karena Allah lebih dekat dari urat nadi kita sendiri.

bced48afdb19ae4a8b09983f12b6c60f