2022 Akhirnya Membeli Tanah…… Makam

Menjelang akhir tahun 2022, kami (saya dan suami) mencoret salah satu wish list jangka panjang kami yakni membeli tanah makam. Awalnya sih enggak kepikiran untuk menyiapkan hal ini, sampai saya membaca postingan intagram @annisast dan youtube-nya. Selama ini kami sibuk membuat perencanaan dan perhitungan untuk kehidupan di masa depan; dana darurat, dana pensiun, dana pendidikan anak, dan kami seakan diingatkan untuk juga memikirkan satu hal yang pasti yakni mempersiapkan kematian, terutama memberikan kemudahan bagi mereka yang masih hidup dan akan mengurusi prosesi pemakaman kami. Namanya juga ikhtiar, sebisanya selama hidup meminimalkan untuk menyusahkan orang lain, demikian juga ketika mati.

Ketika melihat postingan Annisa, sedih banget baca komentar negatif dari netizen. Ada yang bilang apakah dengan membeli tanah makam yang tidak murah itu akan menjadi jaminan masuk surga πŸ˜† . Kalau komennya kayak gini kan ya emang ga perlu ditanggapi, karena ya emang ga nyambung. Netizen suka lupa kalau kondisi setiap individu atau rumah tangga beda-beda, baik dalam prioritas, latar belakang, finansial dan lainnya yang mengakibatkan keputusan yang dibuat juga akan berbeda satu dengan lainnya. Dalam hal menghargai pilihan hidup dan keragaman, sepertinya kita masih musti banyak belajar πŸ™‚ .

Proses pembelian tanah makam ini dimulai pada awal September 2022. Saya menghubungi agen dari San Diego Hills yakni Pak Iwan (@iwan_sandiego) melalui Whatsapp untuk mendapatkan informasi tentang harga, tata cara pembelian, dan membuat janji temu untuk survey. Karena kondisi saya yang sedang hamil, mobilitas pulang pergi Singapura – Jakarta sangat terbatas, sehingga sebisanya urusan sudah clear di hari ketika kami datang ke lokasi di Karawang. Pak Iwan juga sudah memberikan informasi unit yang masih tersedia di area pemakaman muslim, sesuai dengan jumlah unit yang kami minta.

Satu bulan kemudian, di hari Sabtu 8 Oktober 2022 (karena kami hanya bisa pulang ke Jakarta ketika weekend), kami bertemu Pak Iwan di San Diego Hills Memorial Park untuk melihat langsung kompleks pemakaman yang ditawarkan. Kami diberi dua pilihan yakni unit yang memang masih kosong yang belum dibeli orang lain (cluster Isya), dan cluster Al Jamil yang merupakan unit resale dari pembeli sebelumnya. Loh kok ada unit resale? Iya, jika kita sudah membeli unit makam dan belum dipakai, di masa depan bisa dijual lagi dan tinggal balik nama sertifikat. Di San Diego juga disediakan berbagai macam tipe makam, seperti tipe single/standard, semi private (dalam bentuk makam untuk berdua berdampingan), private estate, dan peak estate. Disesuaikan saja dengan budget dan kebutuhan, dan bukan untuk kaum mendang mending πŸ˜€ .

Cluster Isya

Setelah melihat langsung, kami lebih sreg dan memilih unit di cluster Al Jamil. Selanjutnya kami membayar DP 50% dan sisanya dibayar ketika sertifikat sudah dibalik nama dan diserahkan kepada kami, yang ternyata prosesnya selesai tidak sampai dua minggu. Dokumen yang diperlukan untuk pembelian hanya KTP dan KK. Alhamdulillah, tanah makam: checked. Oh ya, harga tanah ini tidak termasuk dengan biaya ceremony pemakaman ketika tanah akan digunakan ya.

Cluster Al Jamil, rumah masa depan

Melihat kompleks pemakaman yang tenang dan sepi, ada perasaan sedih yang teramat ketika membayangkan hari itu akan tiba: berpisah dengan orang-orang yang kita sayang di dunia. Mau nangis di sana tapi kok malu sama Pak Iwan πŸ˜† . Ketika mengingat memang sejatinya kehidupan di dunia ini hanya sementara, saya semakin menghargai waktu bersama suami dan keluarga. Sebisanya saya tidak melakukan hal-hal yang membuat saya menyesal ketika perpisahan itu datang, dan saya bisa bilang “I’ve tried my best”.

Habis maen komen dong :D