Mencicipi Markobar Cikini

review markobar cikini

Sejak bulan September 2015 lalu, saya sudah penasaran ingin mencicipi Markobar (Martabak Kota Baru) yang merupakan salah satu bisnis kuliner milik Gibran Rakabuming, putra Presiden Jokowi. Sebelum ada outlet di Cikini, saya mencari-cari di Instagram dan Twitter @markobar1996 yang akhirnya menemukan info bahwa Markobar bisa dipesan delivery dari Kemang. Mencari martabak saja semangat sekali, apa kabar mencari jodoh ya? 😛

Karena memang ingin mencoba, saya whatsapp-in nomor yang tertulis di sana. Untuk delivery order pun tidak bisa diantar hari itu juga atau keesokan harinya, tapi ada antrian dan saya mendapatkan giliran satu minggu kemudian. Ya ampun, gini-gini amat antriannya. Saya mengurungkan niat untuk pemesanan tersebut, karena tidak sabar menunggu satu minggu lagi buat makan martabak.

Akhirnya keinginan untuk mencicipi Markobar terwujud di awal Januari 2016, setelah mendapatkan info bahwa Markobar sudah membuka cabang dan ada outlet-nya di Cikini. Walau saat itu hujan sedang melanda Jakarta, namanya juga “nyidam”, tetap saja saya berangkat naik Uber ke Cikini. Saya pikir tempatnya luas dan bisa nongkrong bersama teman-teman di sana. Ternyata tidak. Alhasil di sana hanya duduk sampai pesanan selesai, dan makannya di depan Seven Eleven biar kekinian kuadrat :P.

markobar delapan rasa

Saya memilih Markobar delapan rasa dengan harga Rp 80.000,-. Apa saja kelebihan Markobar delapan rasa ini? Salah satunya adalah bisa jadi media game tebak-tebakan dengan teman makan tentang topping martabak yang dia makan. Yang salah menebak dihukum untuk membayar martabaknya. Lumayan kan?

Secara keseluruhan saya suka Markoba karena ukurannya tidak tebal seperti kebanyakan martabak, jadinya tidak terasa eneg setelah selesai makan. Topping-nya yang ada delapan macam juga jadi daya tarik tersendiri, karena membuat saya tidak bosan meskipun makan beberapa potong. Rasanya beda-beda sih! Oh ya, manisnya juga pas di mulut saya.

Markobar Cikini letaknya di Jl. Raden Saleh Raya No.39 Menteng, buka dari jam 17.00 sampai jam 23.00 WIB. Kekurangan Markobar Cikini adalah tempatnya yang kurang luas, sehingga tidak bisa berlama-lama di sana. Padahal kan martabak itu enaknya dimakan ketika masih hangat, kalau harus dibawa pulang keburu sudah dingin :D. Eh tapi kalau malas antri sendiri, bisa kok pesan via GoFood atau GoMas gitu (nyuruh si Mas yang antriin). After all, Markobar layak untuk dicoba! 🙂

markobar cikini
image credit: IG @markobar1996

Ada yang sudah mencicipi Markobar delapan rasa atau varian lainnya?

36 pemikiran pada “Mencicipi Markobar Cikini

  1. Aku kepingin coba tapi belum ada waktu kesana dan ga mau coba sendiri, hahaha..
    Salut sama kamu Saf, bela-belain naik Uber kesana demi martabak anak presiden 😛

  2. Ini tepatnya Cikini sebelah mana ya Fit? Dulu sering renang di F1 Cikini, jadi taunya daerah situ aja, oh sama TIM. Markobar 8 rasa ga termasuk rasa sayang2e ya haha *duh, ngiler lihatnya.

  3. Wuih antriannya bisa sampai seminggu. Makasiiiiih, kelamaan nunggunya, keburu gak pengen lagi takutnya hehehe ,,, Tapi beneran enak banget ya Fit? Kalau dari tampangnya sih kayaknya yummy banget 🙂

  4. Dari fotonya emang menggugah selera mbak, tapi kalo mau delivery kok yaa harus ngantri sampe seminggu baru dapet giliran… Tapi sayangnya di malang belum ada, belum bisa nyobain😌😌😌😌 , btw salam kenal mbak😃😃😃😃

  5. Wah, antriannya sampai satu minggu kak kalau via order? lumayan lama itu kak,,, kalau tebak – tebakan itu, terus kalau yang menang dan berhasil menebak nggak bayar itu kak? tapi kalau kalah ya, ngenes juga tuh ngebayarinnya,,, hehehe

Tinggalkan Balasan ke Safitri Sudarno Batalkan balasan