Diambil dari TheSage’s English Dictionary and Thesaurus, snapshot adalah:

an informal photograph; usually made with a small hand-held camera

Nah begitu juga dengan snapshot 2011 yang akan saya tuliskan: tidak formal dan ceritanya tidak lengkap karena keterbatasan long term memory saya :D.

Ketika membaca postingan beberapa teman yang membahas mengenai apa yang mereka alami di tahun 2011, saya mulai mikir *tumben*. Saya sampai membuka archive tulisan-tulisan saya di tahun 2011. Trus mikir-mikir lagi. Kesimpulannya sih kenapa kayaknya saya susah menemukan kembali kenangan di tahun 2011 ya :D.

Beberapa hal yang saya ingat:

31 Desember 2010:

Melewati malam pergantian tahun di PLC Simprug, dirayakan bareng teman-teman satu batch. Sebenarnya saya lebih suka di kamar dan menonton tv sih daripada kumpul-kumpul sama ngantuk sampai larut malam.

Januari – Februari 2011:

Dihabiskan di classroom untuk menerima berbagai macam materi. Jumat malam kebanyakan dipakai untuk lembur belajar, karena hari sabtunya ada ujian mingguan. Di masa-masa itu badan saya sering demam karena kurang tidur *pencitraan :p*.

Maret 2011: Mulai ketemu sama kegiatan OJT di Kantor Pusat.

April 2011:

Ke Singapura sendirian dari Indonesia. Seharusnya saya dan dua orang teman lainnya (Mbak Dina dan Mbak Faida) memang memesan tiket untuk hari rabu malam. Tiket ini sengaja saya beli jauh-jauh hari sebagai hadiah ulang tahun untuk diri sendiri :p. Eh ternyata, karena satu dan lain hal, saya tidak bisa berangkat di hari rabu dan harus diundur jadi hari jumat. Jadilah saya  terbang sendirian ke sana.

Sampai di Changi Airport, saya pengen tidur di sana mencari-cari petunjuk sky train yang akan membawa saya ke Terminal 2. Ketika menunggu, saya berkenalan dengan seorang perempuan muda dari negara tetangga. Nah dimulailah kejadian yang membuat saya dilema. Si mbak ini minta tolong saya untuk menggunakan passport saya membeli wine di airport. Karena katanya, passport yang dikeluarkan negaranya tidak diperbolehkan untuk membeli wine. Saya ingin menyarankan si mbak untuk pindah kewarganegaraan saja.

Secara fisik, saya yakin si mbak tadi tahu kalau saya muslim karena saya berjilbab. Dia menjelaskan kalau di rumah tantenya di Singapura sedang ada perayaan dan dia membawakan wine as a present. Hati saya mulai beradu (bahasa gaulnya “galau”), kejadiannya sangat cepat dan hari itu pertama kalinya saya ada di negeri orang sendirian. Di dalam hati saya beristighfar mohon ampun, karena jujur saja saya tidak mau sama sekali bersentuhan dan berurusan dengan barang yang dilarang oleh agama saya. Biarlah Allah saja yang memutuskan dosa saya atas kejadian tsb. Wallahu Alam Bishawab.

Sampai di Victoria Street sudah jam 11 malam, dan saya harus mencari penginapan yang terletak di Jalan Kubor. Kubor artinya kuburan sodara-sodara! Saya yang masih awam dengan pengaturan penamaan jalan di Singapura, mencari-cari alamat penginapan tersebut. Saya sudah berada di Jalan Kubor, dan berputar-putar mengeliling kuburan di tengah malam buta tapi tidak kunjung menemukan penginapannya. Untungnya yah kuburan di sana suasananya tidak seram seperti di sini :D.

Tidak kurang dari setengah jam mencari-cari dan nyaris putus asa, sampai sempat terpikirkan untuk mencari masjid atau cafe yang buka sampai pagi, saya tiba-tiba mendapatkan ide untuk mendatangi bule ganteng menyeberang. Ternyata di seberang jalan juga merupakan bagian dari Jalan Kubor. Dua orang teman seperjalanan yang khawatir saya hilang di negeri orang sudah menunggu di sana :D.

Slideshow ini membutuhkan JavaScript.

Agustus 2011: Mudik lebaran, kumpul bersama keluarga dan keponakan baru saya :).

November 2011: Ujian KKW dan cuti pendidikan.

Desember 2011: Resmi menjadi pekerja, mendapatkan hadiah TV LED Samsung dan gaji pertama.

Dan sepertinya itu saja snapshot untuk 2011. Semoga di tahun 2012 ini umur saya diiringi dengan segala macam kebaikan dan bisa membuahkan jodoh “high resolution shots” :).