Mengenang 2019

Kemarin saya menulis insta story mengenai highlight kehidupan saya di tahun 2019. Di tengah ritme hidup di Jakarta yang cepat, sejenak memberikan waktu untuk mengingat kembali apa yang sudah saya lewati di tahun 2019, membuat saya ingin memeluk erat diri sendiri sambil mengucapkan “terima kasih sudah berusaha dengan keras”.

2019, tahun ke sembilan saya pasca resign dari kantor pertama. Dulu saya resign dengan berat hati karena di sana saya punya teman yang sampai saat ini juga masih nyambung obrolannya.

2019, tahun ke sembilan saya di kantor kedua dan tahun kedua saya berkutat dengan SAP Finance. Sebagai orang tanpa latar belakang accounting, memahami debit credit bukanlah hal yang mudah šŸ˜…, selain harus catch up dengan sistem SAP itu sendiri. Di tahun ini, saya semakin akrab dengan Google dan bersahabat dengan kalimat “minta tolong ajarin aku dong“. Saya yang suka ga enakan kalo ngrepotin orang, seringkali musti menekan perasaan itu untuk meminta orang di sekitar saya meluangkan waktu dan mengajari apa yang saya tidak tahu. Bukan hal yang mudah, namun terbayar dengan perasaan bahagia setelah bertambah hal yang saya tahu.

2019, saya dan suami melewati tahun pertama pernikahan LDM Jakarta – Singapura. Bersyukur kami hidup di jaman “teknologi ada di genggaman”. Setiap malam kami video call, walau pernah saya sambil buka laptop atau malah ketiduran. Terima kasih Whatsapp! Setiap weekend kami bertemu, walau seringnya juga dihabiskan di rumah untuk nonton Youtube channel Dehakims atau mengurus ikan, sesekali masak mencoba resep baru walau lebih kerap nge-GoFood.

2019, kami pindah ke rumah setelah setengah tahun pernikahan kami tinggal di apartment studio. Awal pindahan, ketika hujan, air akan masuk ke dalam rumah karena belum dipasang kanopi. Perlahan kami tambah ini itu biar rumah semakin nyaman.

2019, kantor pindah ke gedung baru yang jarak rute Trans Jakarta-nya separuh perjalanan dari gedung sebelumnya. Saya jauh lebih senang di gedung baru ini karena lebih rapi dan lebih berasa “ngantor di kota besar” seperti di film-film.

2019, tahun saya bersyukur atas banyak hal. Atas suami yang berkali-kali bilang “gapapa ga masak, kamu istirahat aja”. Atas orang tua yang sehat. Atas teman-teman yang gampang banget mengulurkan tangan, meluangkan waktu. Atas orang di sekitar yang menawarkan kebaikan-kebaikan kecil, membuat saya merasa “ibukota tidak sekejam kata orang”.

2020, mari tetap berupaya tumbuh dan belajar seperti biasa. Berupaya being present, dan menikmati setiap moment tanpa tergesa.

Iklan

2 pemikiran pada “Mengenang 2019

Tinggalkan Balasan ke denaldd Batalkan balasan

Isikan data di bawah atau klik salah satu ikon untuk log in:

Logo WordPress.com

You are commenting using your WordPress.com account. Logout /  Ubah )

Foto Facebook

You are commenting using your Facebook account. Logout /  Ubah )

Connecting to %s