Ya udahlah pakai bahasa ibu saja menulisnya, walaupun judulnya pakai bahasa mertua *ngarep to the MAX* *namanya juga usaha* :p.
Karena ini masih awal Ramadhan, dan pastinya semangat untuk mengisi Ramadhan dengan hal-hal baik masih hangat seperti baru dikeluarkan dari oven, saya jadi berfikir mengenai beberapa hal yang mungkin sederhana tapi bisa digunakan sebagai sedikit dari sedemikian banyak cara untuk meraih berkah Ramadhan di samping ibadah wajib.
Saya teringat pembicaraan dengan Rizka sebelum dia berangkat umroh beberapa bulan lalu tentang titipan doa saya dan teman-teman. Intinya sih doa akan lebih ijabah kalau kita ikhlas mendoakan orang lain tanpa sepengetahuan mereka. Apapun yang dasarnya ikhlas, pasti jatuhnya akan lebih baik bukan? Nah, tanpa harus diminta kita bisa mulai mendoakan orang-orang di sekitar kita; keluarga, teman, rekan kerja dll. Bisa doa secara spesifik kalau kita tahu apa yang mereka inginkan, atau secara global dengan meminta ke Allah untuk mengabulkan doa mereka.
Kalau ada keinginan-keinginan kita yang diijabah Allah, jangan keburu girang dan besar kepala dulu. Mungkin saja itu bukan hasil dari doa kita, mungkin saja doa kita masih nyangkut dan belum sampai di langit karena perbuatan yang kita kerjakan, tapi keinginan yang jadi nyata tadi adalah hasil dari doa orang lain yang lebih di dengar Allah :). Sebenarnya dengan mendoakan orang lain, kita belajar untuk turut senang dengan kebahagiaan yang mereka miliki, selain berpahala tentunya.
Selain mendoakan orang lain, pasti sudah pada tahu keutamaan menyayangi anak yatim dan bersedekah bukan? Kalau belum, google siap membantu hehe. Nah bagaimana kalau dikombinasikan keduanya? Saya yakin teman-teman pasti banyak yang ingin bersedekah, hanya sering bingung mau disumbangkan ke mana. Di depan kos saya ada Panti Asuhan Nusantara yang mengasuh anak yatim. Bagi yang ingin bersedekah, di website nya tercantum nomor rekening dari panti tsb.
Hal simple lain yang bisa dilakukan adalah stop complaining, errr.. atau kurangilah mengeluh. Saya merasa sangat terganggu apabila mendengar orang mengeluh. Jangankan mengeluh secara terang-terangan, menghela nafas panjang dan menghembuskannya dengan borongan juga menimbulkan efek negatif secara psikologis pada orang di sekitarnya, IMHO. Ketika saya sudah tidak bisa menahan diri ingin mengeluh, sementara saya tidak sedang sendirian, saya kadang meminta maaf dan memberi tahu terlebih dahulu “maaf ya aku mau ngeluh sebentar”. Hal negatif itu cepat menular, jadi lebih baik kita tidak menjadi sumber virusnya.
The beauty of a view depends on the position where we stand.
Di hal-hal yang kurang menyenangkan sekalipun, ketika kita memilih untuk mempercayai there are messages behind them or lesson learned maka yang tadinya musibah malah akan menjadi berkah. Tuhan adalah seperti apa yang dipikirkan hambaNya, jadi berbaiksangkalah pada rencana-rencanaNya :).
Maaf kalau ada perkataan yang kurang berkenan. Semoga Allah selalu melimpahkan rahmat dan kasihNya kepada kita.
Mungkin badan saya sedang panas sehingga saya menulis postingan spt ini.
aku disummon….makanya nongol disini, wkwkwkwkw
doa2ku sendiri ini lately keknya masih pada nyangkut, tapi aku percaya sama hal ini nih kalo lagi doa:
“1. Doa itu dikabulkan segera
2. Doa itu ditunda dan diberikan dgn lebih baik/dihindarkan dari keburukan yg sebanding dgn doanya
3. Doa itu ditunda di dunia dan dikabulkan di akhirat”
Never give up on Him 🙂