I did my job ^^

Kok berasa capek ya? Hehehehe, ya wajar si mengingat sekarang jam 19.27 WIB dan still stuck in the office 😀 . Sambil merekam ulang apa saja yang udah aku kerjain hari ini selama di kantor.

  1. Diawali dengan meeting pagi seperti biasa. Eh ini kali kedua, waktu meeting gitu tau-tau ada tikus lewat dengan santainya. Tikusnya gede pula! Ckckckck.. Yang jadi misteri: dari mana si tikus dekil berasal?
  2. Nge-update test case blok cd ripping ma setup. Karena decodernya beda-beda, jadi musti ngetes satu-satu. Dan sampai hari ke-4 ini belum juga kelar.
  3. Tanda tangan kontrak sebagai karyawan tetap. Yippie, alhamdulillaah udah jadi kartap. Mengingat ekonomi lagi susah kayak gini, bersyukur banget tiap bulan masih punya penghasilan tetap.
  4. Checking buat DVD software short inspection. Ya ngecek fungsi-fungsi set berjalan dengan baik apa nggak. Trus ke interup karna disuruh jadi badut nge-mc-in acara ultah bulanan di kantor. Padahal ga ada persiapan apa-apa, gara-gara banyak kerjaan. Tapi syukurlah semua berjalan lancar (dan tidak memalukan). Lumayan dapet egg roll ma tart hehehe. Seneng juga jadi ketemu dan kenal banyak orang. Thank to God, karna udah memberikanku kelebihan dalam hal ngomong 😀 .
  5. Habis magrib nerusin checking set. Giliran checking HDMI ma CEC. Nah ini dia yang musti belajar, karna jarang banget ngecek bagian ini :D. Alhamdulillaah lagi aku jadi belajar banyak hehehe. Ternyata ga perlu menghindar dari sesuatu yang dianggap sulit, karna dari situ justru aku mendapatkan banyak hal baru dan berguna tentunya 🙂 .
  6. Sekarang lagi posting ma introspeksi diri, apa ada hal yang masih kurang hari ini biar besok bisa diperbaiki. Moga-moga dengan padatnya kerjaan hari ini, rezekiku jadi halal. Amiiiin.

Eh iya, so much fun hari ini. Tadi waktu acara ultah udah bikin bos, yang notabene bukan orang Indonesia, nyanyi lagunya Ungu ahahahaha. Menghayati gitu nyanyinya, kayak ngerti aja artinya ahahahha. Tapi emang bos yang 1 ini funky abiiiis. Salut de ^^.

Ada 1 lagi, namanya juga disuruh jadi mc, ya otomatis aku ngecipris terus. Eeeeh, tau-tau si bos bilang “yaaa, kamu yaaa…bahasa indonesianya lancar sekali”. Buset dah ahahaha, “iya mister, saya kan orang indonesia hehehehe”.

Yap begitulah kegiatanku selama seharian ini. Alhamdulilaaah berguna. Sekarang mau meneruskan pekerjaan lagi. See yaaa 🙂 .

(Posting gini aja setengah jam heheheh…)

Iklan

TUHAN SEMBILAN SENTI

Baru kali ini posting atas titipan seorang teman. Ya, teman sekantor yang agak kampring aka kampungan aka gaptek. Masa hari gini masih aja ga punya blog ahahaha. So, kalo dia mau ngirim info ke temen-temen kantor ya via email kantor 😀 . Bikin spam aja ahahahah. Ndak ding, berguna kok infonya, bukan hoax *pernyataan under pressure hehehehe*.  Check it out! Untuk diresapi bersama..

TUHAN SEMBILAN SENTI

By Taufik Ismail
Indonesia adalah sorga luar biasa ramah bagi perokok,
tapi tempat siksa tak tertahankan bagi orang yang tak merokok,

lewat upacara menyalakan api dan sesajen asap tuhan-tuhan ini,
Rabbana, beri kami kekuatan menghadapi berhala-berhala ini.

Di sawah petani merokok,
di pabrik pekerja merokok,
di kantor pegawai merokok,

di kabinet menteri merokok,
di reses parlemen anggota DPR merokok,

Di angkot Kijang penumpang merokok,
di bis kota sumpek yang berdiri yang duduk orang bertanding merokok,
di loket penjualan karcis orang merokok,
di kereta api penuh sesak orang festival merokok,

di kapal penyeberangan antar pulau penumpang merokok,
di andong Yogya kusirnya merokok,
sampai kabarnya kuda andong minta diajari pula merokok,

Negeri kita ini sungguh nirwana kayangan para dewa-dewa bagi perokok,
tapi tempat cobaan sangat berat bagi orang yang tak merokok,

Rokok telah menjadi dewa, berhala, tuhan baru,
diam-diam menguasai kita,

Di pasar orang merokok,
di warung Tegal pengunjung merokok,
di restoran, di toko buku orang merokok,
di kafe di diskotik para pengunjung merokok,

Bercakap-cakap kita jarak setengah meter tak tertahankan abab rokok,
bayangkan isteri-isteri yang bertahun-tahun menderita di kamar tidur
ketika melayani para suami yang bau mulut dan
hidungnya mirip asbak rokok,

Duduk kita di tepi tempat tidur ketika dua orang bergumul saling
menularkan HIV-AIDS sesamanya,
tapi kita tidak ketularan penyakitnya.

Duduk kita disebelah orang yang dengan cueknya mengepulkan asap rokok
di kantor atau di stopan bus,
kita ketularan penyakitnya.

Nikotin lebih jahat penularannya ketimbang HIV-AIDS,
Indonesia adalah sorga kultur pengembangbiakan nikotin paling subur di
dunia,
dan kita yang tak langsung menghirup sekali pun asap tembakau itu,
bisa ketularan kena,

Di puskesmas pedesaan orang kampung merokok,
di apotik yang antri obat merokok,

di panti pijat tamu-tamu disilahkan merokok,
di ruang tunggu dokter pasien merokok,
dan ada juga dokter-dokter merokok,

Istirahat main tenis orang merokok,
di pinggir lapangan voli orang merokok,
menyandang raket badminton orang merokok,

pemain bola PSSI sembunyi-sembunyi merokok,
panitia pertandingan balap mobil, pertandingan bulu tangkis,
turnamen sepakbola mengemis-ngemis mencium kaki
sponsor perusahaan rokok,

Di kamar kecil 12 meter kubik, sambil ‘ek-‘ek orang goblok merokok,
di dalam lift gedung 15 tingkat dengan tak acuh orang goblok merokok,

di ruang sidang ber-AC penuh,
dengan cueknya, pakai dasi, orang-orang goblok merokok,

Indonesia adalah semacam firdaus-jannatu- na’im sangat ramah bagi orang
perokok,
tapi tempat siksa kubur hidup-hidup bagi orang yang tak merokok,

Rokok telah menjadi dewa, berhala, tuhan baru,
diam-diam menguasai kita,

Di sebuah ruang sidang ber-AC penuh,
duduk sejumlah ulama terhormat merujuk kitab kuning
dan mempersiapkan sejumlah fatwa.

Mereka ulama ahli hisap.
Haasaba, yuhaasibu, hisaaban.

Bukan ahli hisab ilmu falak,
tapi ahli hisap rokok.

Diantara jari telunjuk dan jari tengah mereka
terselip berhala-berhala kecil,
sembilan senti panjangnya, putih warnanya,
kemana-mana dibawa dengan setia,
satu kantong dengan kalung tasbih 99 butirnya,

Mengintip kita dari balik jendela ruang sidang,
tampak kebanyakan mereka memegang rokok dengan tangan kanan,
cuma sedikit yang memegang dengan tangan kiri.

Inikah gerangan pertanda yang terbanyak kelompok ashabul yamiin dan
yang sedikit golongan ashabus syimaal?

Asap rokok mereka mengepul-ngepul di ruangan AC penuh itu.
Mamnu’ut tadkhiin, ya ustadz. Laa tasyrabud dukhaan, ya ustadz.
Kyai, ini ruangan ber-AC penuh.
Haadzihi al ghurfati malii’atun bi mukayyafi al hawwa’i.
Kalau tak tahan, di luar itu sajalah merokok.

Laa taqtuluu anfusakum. Min fadhlik, ya ustadz.
25 penyakit ada dalam khamr. Khamr diharamkan.

15 penyakit ada dalam daging khinzir (babi). Daging khinzir diharamkan.
4000 zat kimia beracun ada pada sebatang rokok. Patutnya rokok diapakan?

Tak perlu dijawab sekarang, ya ustadz. Wa yuharrimu ‘alayhimul khabaaith.
Mohon ini direnungkan tenang-tenang, karena pada zaman Rasulullah dahulu,
sudah ada alkohol, sudah ada babi, tapi belum ada rokok.

Jadi ini PR untuk para ulama.
Tapi jangan karena ustadz ketagihan rokok, lantas hukumnya jadi
dimakruh-makruhkan, jangan,

Para ulama ahli hisap itu terkejut mendengar perbandingan ini.
Banyak yang diam-diam membunuh tuhan-tuhan kecil yang kepalanya berapi
itu,
yaitu ujung rokok mereka.
Kini mereka berfikir. Biarkan mereka berfikir.

Asap rokok di ruangan ber-AC itu makin pengap,
dan ada yang mulai terbatuk-batuk,

Pada saat sajak ini dibacakan malam hari ini,
sejak tadi pagi sudah 120
orang di Indonesia mati karena penyakit rokok.
Korban penyakit rokok lebih dahsyat ketimbang korban kecelakaan lalu lintas,
lebih gawat ketimbang bencana banjir,
gempa bumi dan longsor,
cuma setingkat di bawah korban narkoba,

Pada saat sajak ini dibacakan,
berhala-berhala kecil itu sangat berkuasa dinegara kita,
jutaan jumlahnya, bersembunyi di dalam kantong baju dan celana,
dibungkus dalam kertas berwarni dan berwarna,
diiklankan dengan indah dan cerdasnya,

Tidak perlu wudhu atau tayammum menyucikan diri,
tidak perlu ruku’ dan sujud
untuk taqarrub pada tuhan-tuhan ini,
karena orang akan khusyuk dan fana dalam nikmat

Masih ingin merokok? You’re a killer, dude..