Belakangan aku memikirkan mengenai tanggung jawab yang dibawa oleh setiap orang tentang apa yang dikatakan, dituliskannya, dibuatnya melalui berbagai media dan “menginspirasi” orang lain.
Misalnya ada pasangan muda mudi yang sedang berpacaran di luar sana, yang terinspirasi untuk melakukan hal yang sama seperti yang dituliskan pada novel atau blog yang baru saja dibacanya karena dia merasa hal itu romantis:
“we’re kissed each other under the rain”.
Dosakah sang penulis?
Misal ada seorang perempuan yang mengenakan gaun yang mengumbar daerah-daerah yang seharusnya ditutupi, maka apakah sang designer, sang penjual, juga memikul tanggung jawab atasnya?
Misal aku menulis di twitter atau facebook:
“Why some cute guys decide to be a gay?”
dan hal ini menginspirasi pria-pria di luar sana menjadi gay hanya untuk membuat mereka merasa “cute” (jika hal ini terjadi, I’m in a big trouble >.<).
Misal, mas James Blunt nulis lirik lagu:
I’ve kissed your lips and held your head.
Shared your dreams and shared your bed.
I know you well, I know your smell.
I’ve been addicted to you.
Hal ini tidak akan menjadi masalah untuk yang telah menikah. Tapi jika yang terinspirasi masih lajang? Apa Mas James juga menanggung dosa atas lirik lagunya yang menginpirasi?
Misal ada seseorang perempuan bunuh diri setelah diejek gendut oleh temannya, padahal mungkin saja dia sudah mati-matian berusaha menurunkan berat badannya. Seberapa besarkah tanggung jawab orang yang mengejeknya tadi atas hilangnya nyawa perempuan tersebut?
From this thing, I learned that I have responsibility for everything I do. So, I have to be more careful.
I talked bout this with her, and she wrote:
RIZKA ZAKIYAH[9:21 AM]:
jangankan buku, kata2 dan tulisan ngasal aja itu jg tanggung jawab kita
bionya tmnku di twit masa
be responsible with ur tweet
Sometimes small and trivial things bring great responsibility.
Be careful, all 🙂
asal jangan sampe merasa terkungkung rasa tanggung jawab trus akhirnya bikin km takut berekpresi.. 😉
quoted,
“The moment you start giving deep thoughts about everything you write, that’s when you’ll most likely start to stop writing..” – a writer I know
Iyah benar, semua ada ukurannya. Serem juga kalo ga bisa berekspresi >.<, mengingat aku orangnya ekspresif bgt 😆
imajinasiku utk siram-air-dingin itu terinspirasi dari adegan2 sinetron/drama kyknya….tapi sampe sekarang aku memilih tidak melakukannya 🙂
(note: sampe sekarang, gatau nanti, wakakakak)
ah…nampaknya pembacamu satu ini sudah semakin dewasa *muntah* =))
Hihihi, sepertinya kamu memang semakin dewasa :lol:. But it’s good for training your forbearance \(^0^)/