Judulnya oke banget buat judul film :p. Kali ini saya akan bercerita pengalaman saya selama berada di Jakarta dan menggunakan transportasi umumnya.
Kos saya ada di daerah Karbela, jadi lebih dekat dari halte busway sekitar Kuningan daripada deretan Setia Budi. Kalau hari kerja saya akan naik P20 ke arah Senen, sedangkan kalau liburan akan naik P66 yang ke arah Blok M (keliatan bener mainnya ke mana :p). Nah saya yang sudah terbiasa hunting sendiri awalnya ya cuek saja naik P66 sampai suatu hari ketika saya bertemu dengan oknum anak jalanan yang naik ke kopaja yang saya tumpangi. Mereka berdua, dengan gaya bicara berkecepatan tinggi, kurang lebihnya mengatakan:
bapak-bapak dan ibu-ibu ya, kami di sini mencari sesuap nasi ya bapak ibu ya, kami tidak ingin mencopet maupun menjambret blablabla, sebagai sesama manusia sudah selayaknya kita saling menolong bapak ibu ya blablabla…
Ya intinya seperti itu. Sekali lagi, mereka datang dengan berbicara dalam kecepatan tinggi tanpa berusaha untuk sekedar mengamen atau yang lain. Kemudian mereka menyodorkan tangan ke penumpang. Masalahnya adalah ketika saya tidak ingin memberi uang, maka tangan dia akan semakin di arahkan ke badan saya. Otomatis saya akan berusaha melindungi diri dengan menjauhkan badan saya dari jangkauannya. Tapi namanya kopaja bisa sejauh apa menghindarnya sih? Semakin saya berusaha menjauh, maka tangannya disodorkan semakin mendekat. Hal ini membuat saya merasa diancam. Oke, memang mereka tidak membawa senjata, tapi perilaku seperti ini membuat orang merasa tidak aman. Bukan juga karena saya pelit, should I give them? Baca selebihnya »