Medan!

Akhirnya saya bisa ke Medan juga sodara sebangsa dan setanah air ^^. Seharusnya tahun lalu saya ditugaskan untuk kunjungan dinas ke kota ini. Hotel sudah saya pesan, sudah membayangkan makan durian Ucok. Namun apa daya Allah berkata lain. Saya tidak jadi ke Medan karena ada pekerjaan lain di Jakarta. Kecewa? Pasti. Karena seharusnya saat itu saya dinas bersama ehm…bos idola :p

Kata orang rejeki ga ke mana, tapi jodoh yang entah di mana #eh, maap ga fokus *ditoyor*. Saya mendapatkan tugas kembali untuk pergi ke Medan. Tadinya malah malas-malasan karena saya yang sedang menunggu jadwal sidang tesis, harus sebisanya stay di Jakarta karena saat ini saya lebih mengharapkan lulus dan mendapatkan ijasah daripada ijab sah. Tapi karena kepastian sidang tak kunjung datang, maka saya memutuskan menerima tugas ke Medan. Tuh kan wanita itu perlunya kepastian, bukan digantungin kayak jemuran *ditoyor lagi*.

Pas naik ke pesawat, saya baru tau kalau pesawat yang saya naikin akan transit di Tapanuli. Jauh di lubuk hati saya sempat menyesal karena sering tidak memperhatikan guru geografi saya alhasil menerka-nerka di mana letak Tapanuli. Pastinya sih di pulau Sumatra, ya masa di Sulawesi. Di badan pesawat tertulis Garuda Indonesia jet. Sempet kaget juga sih pas di depan pesawat, keciiiiiiil pesawatnya sampai bule yang duduk di sebelah kejedot kepalanya pas berdiri hahahah. Sayangnya pas mau landing di bandara udara Dr. Ferdinand Lumban Tobing hp sudah habis baterainya, jadi ga bisa moto indahnya pemandangan di atas Tapanuli.

Perjalanan Jakarta – Medan yang diperkirakan ditempuh dalam waktu 2,5 jam meleset menjadi sekitar 4 jam. Pegel, sodara :(. Saya memutuskan menggunakan kereta api bandara Kualanamu untuk mencapai kota Medan. Sebenarnya saya sudah dibujuk rayu oleh orang dari kantor Medan untuk dijemput, namun saya kekeuh menolak. Saya lebih suka mandiri selama saya bisa, jadi lebih memilih naik transportasi umum daripada dijemput gitu. Saya juga malas sekali kalau harus berbasa basi dengan orang asing, ya masa mau diem-dieman sama supir yang jemput. Ga mungkin kan? Lagian di kota yang baru dikunjungi pasti banyak hal yang ingin dilihat, nah kalau pergi sendiri jadi lebih sakral aja rasanya. Untuk kereta bandara Kualanamu ke Medan menggunakan Railink, jadwalnya bisa dilihat di sini. Harga tiketnya Rp 80.000,- dengan waktu tempuh sekitar 40 menit.

Sampai di Medan saya kelaparan, karena belum makan nasi dari pagi sementara di pesawat hanya dikasih kue, ya walaupun dua kotak tetep saja kurang huhuhu. Akhirnya setelah check in di J.W Marriott, saya memutuskan ke Sun Plaza naik becak motor. Mirip sama Jakarta, musti ditawar juga becak motornya dan saya cukup membayar Rp 15.000,-. Fair price! Masalah selanjutnya ketika sudah di Sun Plaza adalah mau makan apa? Hahaha, selalu deh. Karena pergi sendiri, saya minta bantuan Foursquare buat ngasih saran tempat makan di sekitar yang enak. Hasilnya saya memilih makan di Nelayan. Dimsumnya enak, jus kedondongnya segar, dan pancake duriannya bikin lupa kalau saya belum punya mertua, enaaaaak banget. Makan sendirian aja begini enaknya ya Allah…apalagi kalau makan sama bapak ibu.

IMG_20140617_193218
Dimsum, jus kedondong, dan pancake durian di Nelayan

Saya senang mengeksplor kota-kota yang saya datangi. Biasanya saya membawa perlengkapan untuk lari pagi, tapi kali ini tidak karena saya memang berencana untuk melanjutkan perjalanan ke Danau Toba dan Pulau Samosir. Alhasil yang dieksplor hanya makanan. Hari kedua di Medan saya diantar Mbak Noni yang baik ke Ucok Durian. Nah di sana saya makan deh durian sendirian, karena si Mbak bisa muntah-muntah kalau nyium baunya hahaha. Durian Ucok adalah segelintir dari percikan surga di bumi *angel face*.

Durian Ucok yang masyhur itu
Durian Ucok yang masyhur itu

Kalau dinas, saya lebih sering bekerja lembur di hotel daripada menikmati huniannya. Karena sebenarnya dinas hanyalah menambahkan pekerjaan di tempat yang berbeda :D. Tapi positifnya saya bisa jalan-jalan sekalian kalau urusan pekerjaan sudah selesai. Di Medan, atas petuah Mbak Noni dan supir taksi, saya musti ekstra hati-hati karena banyak copet. Sama aja dengan di Jakarta, atau mungkin copetnya migrasi ke Medan. Akhirnya di malam terakhir, saya hanya mengunjungi Wajir Seafood dan Ucok Durian (lagi). Kalau sekarang, ketika saya menyelesaikan tulisan ini, saya sedang sarapan di resto hotel sambil menunggu Nice Taxi mengantarkan saya ke Parapat.

Selamat datang travelling day! My happy shoes just can’t wait ^^. Kamu ke mana hari ini?

10351810_10203232899416499_8656077483011224670_n
“One’s destination is never a place, but a new way of seeing things.” – Henry Miller
Iklan

6 pemikiran pada “Medan!

Habis maen komen dong :D

Isikan data di bawah atau klik salah satu ikon untuk log in:

Logo WordPress.com

You are commenting using your WordPress.com account. Logout /  Ubah )

Foto Facebook

You are commenting using your Facebook account. Logout /  Ubah )

Connecting to %s