Minggu kemarin merupakan minggu pertama aku berada di classroom untuk menerima berbagai macam materi. Selama ini aku masih dikarantina di Hotel Patra Jakarta, jadinya kalo ada kelas cukup turun ke lantai dasar (kamarku di lantai 4), trus jalan dikit dan naik tangga 1 tingkat :D, la kelasnya di ruang meetingnya hotel.

Walo begitu, tetep dandan ala anak sekolah yang pake atasan putih, dasi, celana biru gelap, dan tidak lupa membawa tas yang dikasih dari PLC 😀 (yang segede gaban).

Hidup sekarang musti pinter-pinter memanfaatkan waktu untuk istirahat. Kalo tidak ingin begadang di malam menjelang hari H ujian mingguan, musti nyicil belajar tiap malem dan melawan ngantuk yang udah ditahan seharian. Tugas tunggal di sini adalah belajar, cucian udah diurus hotel, makan sehari 3x, dan ada coffee break tiap jam 10 dan jam 15.30. Ga perlu mikirin kamar juga, apalagi kalo pagi-pagi buru-buru dan ga sempet beresin, karena bakal ada yang beresin hehe. 

Rutinitas harian diawali dari jam 4.45 pagi (untuk hari senin, rabu dan jumat) dengan aerobik pagi. Pernah telat 1x dan sebagai hukuman disuruh senam di depan :lol:, itung-itung latian jadi instruktur kalo ntar butuh penghasilan sampingan hihihi. Jam 6.30 sudah musti turun ke resto untuk sarapan, jam 7.15 sudah ada di kelas. Sedangkan akhir jam kelas cukup variatif, mulai dari 16.30 sampai dengan jam 9 malem kurang dikit yang dikarenakan pematerinya ada meeting dan baru dateng jam 7 malem.

Hari senin dan selasa kemarin ada mind mapping, hari selanjutnya ada materi sejarah Pertamina, berbagai materi corporate, nasionalisme sampai dengan employee benefit yang bikin ngiler. Hari kamis malam kemarin, aku merasakan kembali jaman-jaman kuliah dulu yakni begadang sampai pagi dan hanya tidur 1 jam (jam 3-4 pagi) karena belajar untuk tes mingguan. Materinya beneran segambreng walo cuma 2 hari, ngeliatnya aja udah bisa bikin nafsu makan hilang *crossing fingers* fotokopian materinya kalo dijadikan 1 bisa jadi novel sejarah >.<. Nilai yang diperoleh harus di atas 70, kalo nggak sampai bakal dikasih tugas tambahan.

Di sini aku benar-benar mendapatkan banyak pengalaman pertama, baru dan seru. Segala yang aku alami pas outbound, mind mapping, ESQ yang menguras air mata (dan aku sarankan bagi siapa saja yang merasa “kering” hatinya, jauh dari Allah, segeralah ikut ESQ *kok berasa ngiklan ya ^^*), pengetahuan baru soal bisnis perminyakan, dan banyak lagi merupakan hal-hal yang belum pernah aku dapat sebelumnya.

Fasilitas yang duberikan pun cukup komplit, mulai dari tas, seragam harian, seragam olahraga, buku tulis, pulpen, pensil, penghapus, sepatu pantopel, sepatu olahraga, dll disediakan oleh Pertamina. Sayangnya dari ESQ tidak diberi jaket >.<. Melalui semua konten yang ada diprogram pendidikan BPS, aku merasa kalo Pertamina bener-bener “modal” dalam melakukan kaderisasi, mungkin hal ini juga untuk menyukseskan transformasi Pertamina ^^. Kalo mau itung-itungan nominal, pastinya sangat besar untuk membiayai training dan biaya pendidikan tiap peserta selama 3 bulan. Kalo ga salah, untuk ESQ aja > 1 juta rupiah *geleng-geleng*.

Awalnya aku memutuskan masuk ke sini semata-mata hanya karena mengikuti “jalan” yang sudah dibukakan Allah, ikrar untuk resign dari kantor lama (karena alasan pribadi ^^), dan membahagiakan orang tua. Dan alhamdulillah, aku tidak menyesal dengan keputusan itu walau sekarang jadi minim libur, entah lebaran bisa mudik apa nggak, sambil mengingat-ingat kalo udah kerja 3 tahun bakal dapat cuti 26 hari ^___^. Karena terkadang kesempatan tidak mengetuk pada pintu yang sama :).

Maka nikmat Tuhan kamu yang manakah yang kamu dustakan? (Ar Rahmaan: 13)

Tapi sekarang ada yang aku rindukan; supply TV Series >.<. Kangen nonton HIMYM, The Vampire Diaries, Glee, White Collar, Supernatural etc.