Krasan di Rumah

Jadi ceritanya beberapa waktu belakangan, kalau ga salah sejak menjelang tahun baru 2015, saya jadi krasan aka betah banget di rumah. Padahal tadinya saya termasuk MMK (Mbak Mbak Kantoran) yang memiliki euforia tinggi ketika menyambut weekend. Mungkin sebagai efek saking butuhnya hiburan kali ya :p.

Menyadari akan tingginya biaya gaul kalau keseringan hang out di Jakarta dan sekitarnya, saya merasa perlu untuk melakukan reformasi definisi “spending weekend wisely and happily”. Kebetulan waktu itu novel Twivortiare 2 baru beredar di pasaran, sementara saya juga belum baca Twivortiare 1-nya. Alhasil selama 4 hari libur natal 2014 saya ngendon di rumah buat baca novel sampe kelar. Karena kalau udah baca gitu bikin males keluar, saya juga perlu menyiapkan bahan makanan untuk dimasak biar maag-nya ga kambuh lagi. Berangkat dari situ, saya jadi intens lagi baca buku-buku yang sudah saya beli namun belum sempat dibaca di tahun lalu. Bahkan ada buku yang masih dalam plastik. 

Saya paling seneng datengin warung kopi buat kerja atau belajar. Alasannya sih biar fokus dan ga bakal hanyut oleh tipu daya kasur yang melenakan. Yaiyalah ya, masa di warung kopi bisa tidur gitu? Intensitas saya ke warung kopi belakangan juga berkurang, termasuk jajan makanan yang dijual di situ. Namanya juga Jakarta, roti bakar Ovomaltine aja bisa 30ribuan. Kalau terus-terusan jajan di luar gitu, dompet saya bisa kena kanker juga.

Beberapa hal saya lakukan untuk membuat rumah menjadi tempat yang paling nyaman dalam rangka efisiensi dampak dari harga minyak dunia yang lagi jungkir balik.

Rajin merapikan rumah.

Banyak hal positifnya ternyata menjadi orang yang ga bisa melihat ruangan berantakan. Kalau hari kerja hanya sempat merapikan seadanya, maka ketika weekend saya akan menyediakan waktu untuk ngepel dan merapikan rumah. Ruangan yang bersih dan wangi pastinya akan menambah kenyamanan.

Siapkan selalu kopi dan susu.

Saya suka banget ngopi, tapi bukan yang hardcore lah pastinya, jadi harus selalu memastikan kalau stok kopi, susu cair, dan gula dalam keadaan aman. Hal ini bisa mengurangi kecanduan ngopi di luar. Tapi memang dalam kesempatan tertentu perlu duduk di warung kopi buat meningkatkan produktivitas, jadi ya gapapa.

Susu-kopi-gula
Susu-kopi-gula

Bikin home made snack.

Ini penting banget untuk menekan uang jajan. Kalau di warung kopi atau cafe harga satu porsi roti bakar bisa di atas 20ribu rupiah, maka akan lebih hemat kalau bikin sendiri. Yang perlu dibeli kan cuma roti gandum/roti tawar, butter/mentega, dan isi rotinya yang bisa berupa keju, meses, ovomaltine, atau lainnya. Begitu juga kalau pengen banana split, tinggal beli pisang dan es krim aja trus dikasih topping deh. Sejenis life hacks gitu :D.

Roti bakar ala Safi :p
Roti bakar ala Safi :p

Cari posisi nyaman.

Pasti ada spot favorite di rumah yang bisa menghindarkan kita dari tidur dan bermalas-malasan. Kalau emang belum ada, ciptakan! Spot ini bisa jadi tempat kita untuk membaca buku, nulis blog, belajar, atau melakukan aktivitas lain yang memerlukan posisi pewe.

Sediakan hal yang kamu suka.

Saya suka membaca buku, browsing, dengerin musik, nonton youtube dan film. Saya sediakan hal-hal yang saya sukai itu di rumah. Kualitas wifi di warung kopi ga lebih baik dari hotspot hp saya, jadi saya membeli paket internet kuota yang kira-kira cukup untuk satu bulan.

IMG_20141227_082522

Kalau di Jakarta, banyak waktu dihabiskan di jalan apalagi kalau macet. Menghabiskan weekend di rumah bukan hal yang tidak menarik kok, malah bisa bikin makin fresh karena waktu libur digunakan untuk istirahat dan melakukan hal-hal yang disukai.

Kalau kamu, apa yang dilakukan biar makin krasan di rumah?

4 pemikiran pada “Krasan di Rumah

Tinggalkan Balasan ke Dita Batalkan balasan