Ya ampun udah tahun 2015 aja ya! Belakangan waktu berjalan begitu cepat, rasanya baru aja kemarin hari Senin eh besoknya udah pake batik lagi yang artinya hari Jumat bagi para MMK aka Mbak Mbak dan Mas Mas Kantoran. Entah efek dari kesibukan yang ga ada habisnya atau memang bumi pun ikutan tren lari yang lagi booming belakangan.

Keinginan sih ada tiap bulan punya cerita buat diposting di sini, tapi kadang kemalasan kenyataan berkata lain. Ya sudah lah ya 😀

Kali ini saya ingin berbagi cerita tentang kehidupan di apartment. Sejak bulan Juli 2014, saya memutuskan untuk pindah ke apartment (baca ceritanya di sini) karena udah menyelesaikan kuliah S2 di UI Depok dan tinggal nunggu wisuda di akhir Agustus 2014. Pada awalnya saya tidak pernah terpikir untuk tinggal di apartment karena kayaknya kok serem tinggal di rumah susun, dan lagi pula di Kalibata keliatan padat pake banget.

Setelah dua kali membatalkan rencana membeli rumah, akhirnya saya memutuskan untuk tinggal di apartment Kalibata. Memang benar ya nyari hunian itu mirip nyari jodoh, pilih yang mantap di hati *halah*. Saya berkali-kali survey ke beberapa unit di Kalibata, ditunjukin unit dengan berbagai macam rupa dan harga. Pada akhirnya saya memilih unit yang saya tinggali saat ini, yang dijual dalam kondisi full furnished dan harga sudah termasuk beberapa barang elektronik yang ada di dalamnya.

Di samping sisi negatif tinggal di apartment seperti ukuran unit yang terbatas/sempit dan kehidupan yang individualis, banyak hal positif yang saya rasakan di sini:

1. Pemandangan yang bagus terutama ketika sore hari menjelang matahari terbenam. Ini merupakan bonus yang diperoleh ketika tinggal di lantai atas dengan balkon menghadap barat. Kebetulan unit yang saya tinggali balkonnya menghadap ke danau TMP Kalibata, jadi bonusnya pemandangannya dobel ketika sunset.
2. 24/7 akses ke tempat belanja karena Alfamar* dan Indomar* ada di lantai dasar tower. Kalau malam-malam perlu beli sesuatu, tinggal pake baju tidur aja trus ngglinding ke bawah.
3. Deket dengan mall dan Farmers Market, jadinya ga perlu menyimpan sayuran atau buah dalam jumlah yang banyak di kulkas karena takut mubazir kalau nggak kemakan. Setiap kali perlu atau ingin memasak bisa ke mall dulu buat belanja bahan.
4. Deket dengan masjid yang ada di mall.
5. Ga perlu bingung soal sampah, karena tinggal ditaruh aja di ruang sampah.
6. Tidak ada biaya tambahan untuk tv kabel.
7. Yang ga kalah penting, apartment Kalibata deket banget sama stasiunnya. Saya pulang pergi ke stasiun cukup dengan jalan kaki dan ini menghemat ongkos transportasi.
8. Ada jogging track dan kolam renang di bawah, walaupun saya belum pernah berenang selama tinggal di sini karena memang belum bisa renang 😐
9. Karena orang-orang yang tinggal di apartment cenderung mereka yang mobilitasnya tinggi, sehingga kayaknya gada ceritanya ibu-ibu nggosip di jalan. Tapi gatau juga sih ya kalo emang ada perkumpulan ibu-ibu di sini 😀
10. Kalau mau ke Bandara Soekarno Hatta, tinggal ke shuttel bus bandara di Pasar Minggu.
11. Ke Gramedia tinggal nyeberang ke mall sebelah 😀
12. Banyak pilihan alat transportasi umum, mulai dari kereta, taksi, angkot, metro mini, kopaja, sampai ojek (maklum belum punya mobil dan belum berencana untuk beli mobil sendiri).
13. Derita himpit-himpitan di kereta hanya sesaat saja karena ketika di stasiun Kalibata akan banyak orang yang turun, dan di stasiun Cawang bakal lebih banyak lagi yang turun.

Intinya sih menurut saya, bagi mereka yang masih lajang, tinggal di apartment adalah salah satu pilihan yang cukup efektif dan efisien :).

“Heaven can be found in the most unlikely corners.”
― Mitch Albom