A strong friendship doesn’t need daily conversation, doesn’t always need togetherness, as long as the relationship lives in the heart true friends will never part.
Lelah dengan hiruk pikuk kota Jakarta, saya dan tujuh teman perempuan lainnya memutuskan untuk reunian di Puncak ketika weekend. Tidak semua berasal dari Jakarta, tapi juga Bandung dan Jogjakarta. Siapa bilang jadi lajang tidak sibuk? Justru kami selalu sibuk mencari kesibukan :D.
Pada awalnya kami ingin mencoba caravan Taman Safari, tapi ternyata di tanggal yang kami inginkan sudah full booked. Melalui booking.com, kami direkomendasikan satu family room dan satu cottage di Buena Vista Boutique Hotel – Puncak dengan harga total Rp 1.350.000,-, yang masing-masing diisi empat orang.
Untuk mencapai Puncak dari Kalibata dengan menggunakan transportasi umum ternyata tidak sulit.
- Dari Stasiun Kalibata menggunakan KRL Jabodetabek tujuan Bogor, berhenti di Stasiun Bogor.
- Naik angkot 03 Bululabak – Baranangsiang dari depan Stasiun Bogor, berhenti di depan terminal Baranangsiang
- Naik angkot 01 Baranangsiang – Ciawi
- Dilanjutkan dengan angkot Ciawi – Cisarua. Abang supirnya baik, menawarikan untuk mengantar kami sampai depan penginapan.
Sebenarnya jarak dari pinggir Jalan Raya Puncak ke Buena Vista tidak terlalu jauh, sekitar 300 meter. Tapi karena becek, kami malas untuk jalan kaki. Sekali-sekali manja kan tidak apa-apa :D. Secara personal, Buena Vista melebihi ekspektasi saya. Selain suasananya yang tenang dan asri, dilengkapi juga dengan gazebo, sundeck, kolam renang, mushola, tempat karaoke, dan dapur umum. Bikin baper, huff.

Di setiap kamar yang kami pesan terdapat dapur yang berisi peralatan makan, memasak, hingga dispenser dan kulkas. Sepertinya memang didesain untuk liburan keluarga atau couples. Jika di family room kami mendapat bonus hamparan pemandangan hijau, maka di cottage kami mendapatkan akses terdekat ke kolam renang. Ya, kolamnya berada persis di depan kamar kami :D.
Sudah sampai di Puncak, mau ngapain? Karena lebih banyak hujan sepanjang kami berada di sana, rencana kami ber-Safari Malam pun gagal. Selain ngobrol membahas pekerjaan, personal life, kabar teman-teman lain, kami juga bermain Uno. Hukuman bagi yang kalah kali ini adalah merebuskan indomie untuk sang pemenang. Lumayan deh, walau tentunya bukan saya yang menang :D.
Weekend yang benar-benar mengobati lelahnya seminggu bekerja, terutama bagi saya yang sepertinya hanya pindah tidur saja ke Puncak. Duh, hawa dingin gitu enaknya kan ya hanya untuk makan indomie rebus dan tidur. Ya kan?
Total damage saya kali ini Rp 270.000,- yang digunakan untuk patungan membayar hotel, angkot, dan membeli makanan baik yang dipesan di hotel maupun belanjaan dari Indomart.
Kalian kalau reunian ke mana saja?
Reunian? Apa itu? *sedih nggak sih*.
Traveling ke mana juga mindahin tidur sih kalau saya bilang Mbak :haha. Tapi kan pasti ada yang beda kan rasa dan pengalaman selama masa tidur berpindah itu. Bisa makin memperkaya diri, mendekatkan dengan sekitar, tahu cerita baru, lebih arif dan bijaksana dalam menyikapi sesuatu.
Dan kalimat pertama postingan ini memang bener banget! Sahabat itu ada, tapi tidak harus selalu ada :haha.
Hahha, duh berasa tua ya udah reunian aja. Aku ini semacam pelor (aka nempel molor). Aku deh yang paling banyak tidur di Puncak dibanding temen2 lain hahaha. Bener banget deh, walo pindah tidur tp tetep ada hal lain yang didapatkan 😀
Oh naik angkot? *pake gaya kak Cumi* *trus dikepret* x))))
Puncak emang udaranya kelonable lahh, di sana enaknya makan sama tidur doank. Sia2 itu ada kolam renang, pasti gak kepake…mandi aja males kan kan kan :p
tapi cistel, abis kelon juga harus mandi kan? kan? trus ntar sholatnya gimana dong? *ga tahan ga komen* *dibekep mukena* 😛 😛
Mari kita tunggu konsifirmasi dari Dita yang udah pengalaman kelonan #eh hahhaha
HAHAHA inget Mas Cum deh jadinya. Duh rakyat jelata nih, gada yg nganter2 :D. Yang make kolam sih temen-temenku, kalo aku ya ketebak banget sama kamu: makan, tidur, dan ga pake mandi di sana. Mandinya pas di rumah dgn alasan nyari air anget pdhl di hotel juga ada 😀
Kak … Kelon itu apa ??? #Polos
Kalo naik angkot jangan suka teriak2, cukup simpan dalam hati saja hahaha.
Puncak wajib nyobain Plataran atau Novus. Eh ada lagi gw lupa nama nya, tp mending cussss berangkat
jauh2 ke puncak… ngemilnya indomie, 😀
Siapa bilang Puncak jauh Kak? Aku kan tidak mengalami kemacetan 8 jam hahaha *ditoyor*. Makan mi buat menekan pengeluaran sig yg bener 😂
Enak cewek bisa rukun. Klo cowok biasanya canggung klo udah lama nggak ketemu.
Hihi cewe rukun karna lagi seru bahas sesuatu sih biasanya. Pasti adaaa aja hal yang diobrolin. Bisa juga sih kalo ga terlalu deket, trus jadi canggung juga
Reunian? Kemaren reunian sama temen sd sih ke Eropa haha *dijitak
Yawla ini riyaaa hahahha *ditoyor balik sama Bijo*. Iiiih itu memorable banget kalo reunian ke Eropa apalagi berdua dan gada kejadian ribut2. Pulang2 bisa makin deket 🙂
Fit, ini reuni lajang2 dari masa2 kuliah kah? Seneng ya kalo bisa pul kumpul kayak gini. Aku tahun ini reuninya jadi guidemu haha.
Ini temen sekantor di kantor lama Den. Ada 1 temen dari kuliah jg, tp emang udah rada jarang ketemu. Seneng banget, walo cuma kruntelan sama ribut2 kena hukuman kalah maen Uno hahaha. Eh tamumu ke Den Haag kan banyak?
Iya, aku semacam jadi guide dadakannya Pemerintah kota Den Haag. Rutenya ya itu2 saja keliling kota haha. Sampai luar kepala😅😅
Duh harusnya kamu dapet acknowledge dari mereka. Misal dengan fee karna menyumbang devisa juga hahahah
Para lajang bahagia… murah bangat loh itu untuk ukuran puncak untuk liburan singkat yang nyaman dan langsung refresh
Iyaaa lajang harus bahagia. Bener Adel, karna patungan rame2 jadi liburan murah meriah 😀
Reunian yg sama2 belum laku trus merana makan indomie bareng yaaaa hahaha #DikepretCabe
Huahahahah mintak dikepret sama sambel iblis *level pedesnya di atas sambel setan*
[…] Untuk urusan pertemanan, di akhir tahun 2015 saya jadi kenal dengan beberapa blogger karena menemani Dita dan Chocky kopdar. Saya senang jadi punya banyak teman, blog yang dikunjungi, ilmu yang dipelajari, dan orang yang mengingatkan untuk beribadah seperti Mas Cumi Lebay dan Wahyu. Saya juga sempat reunian dengan para sahabat lama di Puncak. […]