Rumah yang bertuan
membawa perempuan itu membumbung ke ujung pengharapan
Sedikit penerangan yang bersinar dari lampu minyak
menuntunnya masuk ke ruangan sempit dan beriak
Rumah yang bertuan
menjebaknya dalam labirin tak berkesudahan
dengan dinding dingin yang mengelupas
Rumah yang bertuan
berlaku bak bangunan kokoh tak goyah karna jarak,
tak renta digerus usia
Nyatanya hanya gubug sederhana berlantai pasir hisap
menjebak kaki perempuan itu ke lubang tak berdasar
Layak kutub magnet yang berseberangan, diikutinya
tanpa bisa melawan
Rumah yang bertuan menebar bau surga dengan amonia
tak menyediakan tiket pulang, kawan.
ehm…ehm….
jadi pujangga sekarang 😀
cie cieee *digaplok*
tuntutan profesi dan hobi hahahah