Komplemen

Kemarin aku membicarakan sedikit soal lajang dan karir bersama teman. Temanku ini dikasih wejangan sama seniornya untuk segera mencari pasangan *emang puntung rokok di jalan, bisa dicari -___-*. Kata si senior ada teori yang berhembus bahwa “semakin tinggi karir si perempuan maka akan semakin tinggi pula kriterianya dalam memilih pasangan”. Meskipun teori ini jika sekiranya memang eksis, ga adil kalo digeneralisasi ke semua perempuan :).

Dan pagi ini aku mendengar percakapan antara 2 orang perempuan, yang 1 lajang satunya sudah menikah *sambil pura-pura konsen ke laptop, aku ikut menyimak karena sepertinya menarik :D*

Si lajang: mbak, kamu kok kurusan?

Mbak menikah: ah masa si? Aku 2 malam ga makan. Kesian banget ga sih?

Si lajang: lah kenapa coba ga makan? Diet?

Mbak menikah: nggak. Tragis ga sih, 2 hari kemaren suamiku ngurusin catering dan sibuk banget sama cateringnya. Trus gada makanan pas aku pulang. Kesian ya? Hahahah. Dia nanyain “mau dimasakin apa nggak?” Aku bilang “nggak usah deh”

Si lajang: Kok kebalik sih mbak, harusnya kan kamu yang ngurusin makan suami?

Mbak menikah: Aku kan ga bisa masak. Eh tapi jangan salah, yang ke bengkel tuh aku. Kamu tanya semua urusan mobil, aku TAU.

*mereka tertawa* *Aku ikutan deh senyum2*

Nice, indeed :).

Complement:

  • (n) Something added to complete or make perfect
  • (n) Either of two parts that mutually complete each other
Iklan