Commitment Costs Things

Sejak awal tes untuk bergabung dengan program BPS, sepertinya kami para peserta telah dipersiapkan secara mental untuk “siap sedia” jika ada pengumuman dan penugasan mendadak. Dari serangkaian tes yang harus dijalani, pengumuman untuk menghadiri tes selanjutnya diberitahukan sehari atau dua hari sebelumnya. Jadi sebagian besar tidak ada persiapan yang mencukupi untuk menghadapi tes-tes tersebut.

Yang lebih ekstrim adalah antara pengumuman penerimaan dan jangka waktu untuk mulai masuk ke tempat pendidikan (Pertamina Learning Center) hanya berjarak 2 hari kerja. Seingetku, aku ditelpon hari kamis sore jam 3, dan hari selasa sudah mulai registrasi dan masuk di PLC. Adalah suatu keajaiban peristiwa resignku kemarin, karena hanya perlu waktu 2 hari dan 1 sore yay \(^0^)/. It was a miracle ;).

I have been here for about 3 months, and I am really glad and feel blissful for taking this chance. I meet many people, learn and get many new things 😀 *koper jadi beranak*. Aku juga belajar packing dan unpacking dengan sigap hohoho, karena beberapa kali harus pindah lokasi -__-.

Berdasarkan pengalaman-pengalaman para senior yang mengisi materi classroom dapat disimpulkan bahwa there’s no certainty here but uncertainty. Kontrak yang berbunyi “bersedia di tempatkan di seluruh Indonesia” yang telah ditandatangani, rupanya bisa kapan saja menagih janji ^^. Ada yang pindah tiga, empat, sampai lima kota penugasan selama masa kerjanya.

Sebenarnya sekarang juga udah mulai muncul berbagai macam pikiran tentang “gimana”; gimana ntar kalo ntar pas udah berkeluarga trus ada penugasan di daerah dan harus stay di sana sampe entah berapa lama, gimana kalo suami kerja di kota yang berbeda, trus sekolah anak dan blablabla lainnya. Kalo masih lajang sih gada tanggungan seperti yang dimiliki yang berkeluarga ^^V.

Sepertinya kemungkinan-kemungkinan seperti itu yang telah dipersiapkan pertamina dari awal kepada (calon) pekerjanya; pengumuman mendadak, skill packing dan unpacking, beradaptasi dan mengendalikan kondisi :lol:. Yah mungkin inilah yang dinamakan commitment, ketika kita dihadapkan pada pilihan akan tanggung jawab yang sama beratnya tapi masih harus bisa memilih secara professional *aku ngetik apaan si daritadi*.

Commitment definitely costs things, bisa berupa jauh dari keluarga, jauh dari kampung halaman, menunda rencana pendidikan, continuous adaptation and learning, membatalkan plan yang udah dibuat sebelumnya, materi apalagi bagi yang udah berkeluarga dan terpisah lokasi (biaya komunikasi dan tiket pesawat :D), LDR kalo pacarnya jauh :lol:, tidak mendapatkan fasilitas seperti yang disediakan Jakarta (kalo ditempatkan di luar kota atau luar Jawa), tiket ke Singapur yang hangus *nangis gulung-gulung*, kebebasan (hanya bisa keluar hari Sabtu setelah ujian dan hari Minggu selama di PLC), dan lain-lain. But, we can make it count ;). Mari berbakti pada negeri *tsaaah*.

But still, I am grateful because sometimes our life is other’s dream. -Safitri-

Iklan

I Got You

I dedicate this post for the person who being kind lately, be a nice companion to share some of my day stories, my idea, my silliness, etc. I am glad you’ve made a lot of improvement, you’re a good learner, and you’ve changed much.

So tell me, do I have reason for not talking to you?;) Being your inspiration is an honor. “You have to take risks. We will only understand the miracle of life fully when we allow the unexpected to happen.” – By Paulo Coelho.

A place to crash, I got you
No need to ask, I got you
Just get on the phone, I got you
Come and pick you up if I have to

What’s weird about it is we’re right at the end
I’m mad about it, just figured it out in my head
I’m proud to say I got you

Go ahead and say goodbye, I’ll be alright
Go ahead and make me cry, I’ll be alright
And when you need a place to run to
For better, for worse I got you, I got you

Ain’t falling apart or bitter
Let’s be bigger than that and remember
The cooling outdoor when you’re all alone
Won’t survive it, no drama, no need for a show
Just wanna say I got you

‘Cause this is love and life
And nothing we can both control
And if it don’t feel right
You’re not losing me by letting me know

A place to crash, I got you
No need to ask, I got you

 

Keep walking, running and standing still to reach our dreams. Can’t wait to see what will happen to us in the next 5 years ^^.

Sweets For Kids

Sweets for Kids adalah project pribadi yang terfikirkan ketika aku sedang menikmati me-time (baca: glebakan di kasur sambil laptopan) sepulang melaksanakan aktivitas minggu yang luar biasa menyenangkan: menemani adik-adik Taman Ilmu belajar.

Aku merasa bahwa rasa peduli itu perlu ditumbuhkan, kebaikan-kebaikan kecil perlu dibiasakan. Kakakku pernah menceritakan sebuah kisah tentang seseorang yang senantiasa mengantongi permen atau makanan kecil, dan makanan tersebut akan dibagikan kepada anak-anak kecil yang dijumpainya di jalan. Dan hal ini membukakan salah satu pintu surga baginya. Luar biasa bukan?

Tujuan dari project ini adalah untuk mengetahui seberapa besar kepedulianku secara praktis pada lingkungan sekitar. Sering kali aku kepikiran kalau ingin melakukan hal ini adalah “nggak ah, ntar dikira penculik anak yang mengiming-imingi permen ke anak-anak kecil” >.<. Memang banyak kasus yang diberitakan di tv mengenai tindakan kriminal yang diawali dengan memberi iming-iming jajan pada anak-anak. Kepikiran juga, "trus ntar kalo aku disinisin orang tuanya gimana?". Tapi ya sudahlah, pikiran-pikiran seperti itu yang akan menghambat untuk berbuat sesuatu.

Seperti kata Mahatma Gandhi Be the change you want to see in the world,” so do something even though a small thing and no one see it.

Small thing that you do could brighten someone's day

Jadi yang perlu aku lakukan adalah ketika aku pergi aku harus membawa makanan kecil apapun bentuknya, dan makanan tersebut akan aku berikan kepada anak yang aku temui di jalan. Aku sangat tertarik untuk melihat reaksi mereka. Jika ada di antara reader yang membaca dan melakukan hal serupa, diposting yaaa dan diberi tag SweetsForKids jadinya kita bisa saling berbagi pengalaman ;).

We’ve already accepted many things, so it’s time to start giving :).

“You Deserve Better”

Ketika ada orang yang datang dan berkata “you deserve better” sebagai jawaban atas pertanyaanmu, dan dia bukanlah teman yang kamu mintai pendapat, menurutku (ya, lagi-lagi ini teoriku) ada 2 kemungkinan akan kebenaran makna di balik kalimat tersebut:

  1. Yes, you do. Because they don’t feel good enough or lack of confident to respond things that related with you.
  2. You deserve less. Because they think they can get better than you or you do.

Or you have other answer? 🙂

Compatibility Reason

Terkadang ketika ditanyai kriteria pasangan yang diinginkan, beberapa orang akan merasa kebingungan untuk menentukan jawabannya. Namun tak jarang kriteria-kriteria itu bisa saja tetap tidak membawa rasa “klik” ketika sudah menemui orang yang memenuhi kriteria tadi. Misal:

  • seiman dan bisa jadi imam: check
  • pinter: check
  • laki-laki: check
  • rambut belahan 35,678 derajat dari kemiringan sisi kanan menghadap utara 45 derajat: check *emang ada gituh?*
  • kaki ga bau: check
  • bisa dibawa ke kondangan: check
  • tampang ibunya ramah dan tidak seperti mertua-jahat-ala-sinetron: check
  • dsb

Ini hanya contoh.

Dalam teoriku (skali lagi maaf kalo salah, aku juga ga pernah maksa untuk setuju kok :)) sebenarnya kriteria-kriteria itu tidak akan berlaku dan termaafkan begitu saja ketika menemui seseorang yang dirasa kompatibel.

Dan sebaliknya, kenapa bisa tidak klik padahal kriteria A-ZZ sudah dipenuhi? Feeling, karena ketiadaan feeling untuk merasa compatible dengan orang tadi. Kenapa ga compatible? Bisa jadi karena beberapa alasan, seperti:

  1. Ada hal yang prinsipil yang memang menghalangi keduanya untuk berada pada jalan yang sama.
  2. Dia tidak bisa merengkuh hatimu.
  3. You just feel it, sometime something can’t be explained :).
  4. Errr… have no idea :D, sorry..

Berada pada pihak yang merasa dan dirasai tidak kompatibel sama-sama tidak enak. Tapi bukankah lebih baik meninggalkan hal yang memunculkan keragu-raguan? Tentunya setelah dipertimbangkan dengan baik apakah hal itu memang bisa ditolerir atau tidak. Jangan sampai main tabrak aja dengan yang available di depan mata hanya untuk mengejar “target”, dan jangan sampai juga merasakan “good opportunity won’t knock twice on your door” atau “sometimes it takes losing something to realize what you’ve had”.

Remember that

and

So, be wise while choosing. Don’t put yourself and other in grey area :).

Gnite all..

Random Thoughts III

*Udah mirip trilogi aja, udah sampe jilid III gini :D*

Emosiku terasa begitu labil belakangan. Bukan, bukan karena “tamu” rutin yang selalu datang tiap bulannya. Karena bukan masalah hormonal yang bisa ditolerir itulah makanya aku sibuk bertanya “what happened?”, dan tetap belajar untuk mengendalikan diri agar tidak menyesali perbuatan yang aku lakukan di luar kendaliku karena terbawa emosi sesaat.

Seperti biasa ketika aku sibuk berfikir untuk membenahi diri yang masih saja berantakan, pikiran-pikiran yang random itu akan bermunculan dengan liarnya, berlomba-lomba untuk mendapat perhatian. Ini beberapa di antara mereka:

  1. Anak bukanlah kain kanvas kosong yang bisa digambar bebas oleh orang tuanya, tapi mereka adalah bibit bunga yang tumbuh pada tanah. Indah atau tidak hasil bunga tersebut tergantung pada orang yang merawat, tanah tempat mengakar, iklim yang melingkupinya dsb.
  2. Ada alasan lain untuk seorang perempuan dan laki-laki pergi berdua selain 1) ada “rasa” 2) si pria gay ato si perempuan lesbi. Kali ini aku dengan lapang dada “menjilat ludah sendiri”, pertemanan tanpa embel-embel “rasa” itu ADA.
  3. Terkadang untuk mengatasi ketakutan akan hal-hal yang belum terjadi atau hal yang belum pernah aku alami sebelumnya, aku menggunakan prinsip bungee jumping. Oke memang aku belum pernah mencoba permainan itu, tapi ada banyak hal yang pernah aku lewati yang rasanya mungkin lebih menakutkan, mendebarkan sekaligus menantang daripada sekedar bungee jumping. Intinya sih: “Ya udahlah loncat aja, aku ga akan pernah tau rasanya sebelum aku mengalaminya. Jika aku beruntung, aku akan mendapatkan kesenangan yang luar biasa dan tak terlupakan. Jika hasilnya kurang memuaskan, aku juga masih mendapatkan pengalaman berharga. Kadang hal-hal yang di luar rencana akan lebih memorable“. Hmm kalo dipikir, memuaskan ataupun tidak, kedua-duanya mendatangkan keuntungan buatku :).
  4. Social media dan internet bisa mendekatkan yang jauh, dan menjauhkan yang dekat. Aku musti belajar lebih bijak juga dalam menggunakannya ^^.
  5. Aku dulu pernah berfikir kalo aku ga suka sama anak-anak, karena mereka berisik dan merepotkan :D. Hal ini pernah menimbulkan keparnoan: gimana bisa jadi ibu yang baik kalo sama anak-anak aja aku ga bisa “akur” >.< . Tapi memang benar istilah “tak kenal maka tak sayang”. From kids, we can learn many things :).
  6. Segelas cappucino di 7/11, seorang tong sampah teman yang bersedia mendengarkan keluh kesah dan berdiskusi, adalah obat mujarab untuk penyakit “dada sesak” :D.
  7. Rasa peduli itu perlu ditumbuhkan dan dibiasakan. Terkadang memang keberadaannya dikalahkan oleh kata “males ah”.
  8. Berbagi tidak harus dengan materi. Jika kita merasa tidak memiliki sesuatu untuk dibagi, luangkanlah waktu :). Keberadaan kita bisa menjadi sesuatu yang tak ternilai harganya bagi orang lain.
  9. No matter what they say about you, if you believe you’re walking on the right track, keep moving on.
  10. Jalan yang baik menurut Allah, memang benar-benar baik. Jika memang berbeda dengan keinginan kita, ikhlaslah. Dengan begitu kita baru bisa melihat countless kebaikan di balik rencana Allah itu. Namun jika kita tetap fokus pada hal-hal yang tidak bisa kita miliki setelah kita berusaha keras untuk mendapatkannya, maka selama itu juga kita akan menyiksa diri sendiri.
  11. Mengungkit masa lalu bisa menjadi kesalahan fatal meskipun si pelaku tidak menyadarinya. Cukup untuk diketahui bahwa pihak yang “berdarah-darah” untuk sekedar memperjuangkan sebuah kata: “move on” itu ADA.
  12. Aku khawatir, seandainya nanti penempatan kerjaku dan Jo di luar Jakarta, siapa yang akan membantu Mbak Dwi untuk menjaga anak-anak Taman Ilmu ketika Ozka ga bisa datang?

Demikian random thoughts season III dari aku ^^.

One Day Before I Die

Beberapa hari yang lalu, ketika aku ketiduran setelah nyicil belajar untuk ujian sabtu, suddenly I dreamt. In the same room, I was alone, dan cuaca di luar terlihat cerah karena sinar matahari masuk melalui kerai yang dipasang di pintu dan jendela kamar ini.

Dan aku mendengar entah bisikan entah sesuatu seperti keyakinan yang keluar dari dalam hatiku, seseorang berkata bahwa aku akan mati keesokan harinya. Hal yang aku  lakukan saat itu hanyalah berdiri terdiam, menyesal, sadar.

Aku diam karna aku tau waktuku tidak banyak, sementara masih banyak hal yang ingin, belum aku lakukan, belum aku selesaikan. Aku menyesal karena telah membuang banyak waktu untuk melakukan hal yang tidak jelas gunanya, hal yang bisa jadi mendatangkan banyak mudharat ketimbang manfaat, lidah yang lalai dari menjaga, hati yang kerap ingkar, pikiran yang sering melintas dari koridornya. Aku sering menyelingkuhi Tuhanku, memangkas habis waktu keberduaan kami. Lalu pintu mana yang harus aku ketuk? Kasih siapa yang harus aku rengkuh?

Dan aku sadar, dunia hanyalah warung kopi semata.

Jika

Ya Rabb, jika kehidupan ini adalah luasnya samudra
janganlah Kau menaruhku pada rakit tua
yang tak memiliki daya untuk
bertahan di tengah gelombangnya
yang tak berlayar besar untuk menahan
angin yang tiada bisa tertebak arah datangnya.

Ya Rabb, jika kehidupan ini adalah luasnya samudra
jangan biarkan aku melewati
tiap riak, tenang, dan badai
tanpa ada rasa bijak atasnya.

Ya Rabb, jika kehidupan ini adalah luasnya samudra
dan bekal yang tersisa hanya usia
pasca tahunan aku mengayuh
aku bertahan
aku melihat belai dan murka dunia
jangan biarkan jangkarku
mengakar pada tanah yang salah.

Ya Rabb, jika kehidupan ini adalah luasnya samudra
berilah aku selalu keyakinan
tujuanku berlabuh, ridhaMu
dermagaku adalah pintu cinta dan maafMu
jauh dari digdaya kesemuan dunia.

Hidupku Penuh Dengan Ujian ^^

Walo kesannya si judul rada lebay, tapi emang beneran kok kalo hidupku penuh dengan ujian. Ujian di sini bermakna “tersurat” ^^. Well, sebagai peserta didik, setiap sabtu aku dihadapkan pada kenyataan bahwa aku musti menjalani ujian. Materinya merupakan materi yang telah diajarkan selama 1 minggu *mulai sesek napas*.

Countless slide yang ketika di print rata-rata akan menghabiskan kertas sebanyak setengah rim, harus ditelan setiap minggunya. Andai aja jargon “bakar kertas dan minum” emang bisa membuat aku lancar mengerjakan ujiannya, mungkin udah aku coba :D. Jadi inget jaman-jaman sekolah lagi. Kalo jaman kuliah mah, jam belajarnya kan ga musti dari pagi sampe malem. Kalo pas sekolah, masuk jam 7, pulang jam.. *lupa*. Eh jaman SMA dulu pulang sekolah jam brapa sih?

Derita siswa 😆

Duduk manis di dalam kelas mulai dari jam 7.30 sampai jam 16.30. Ketika beruntung maka bisa pulang lebih awal, misal jika ada kasus labnya akan dipakai oleh peserta training lainnya di sore hari *menari tarian hujan*. Pulang lebih awal membawa kebahagiaan dan euforia tersendiri, meski selisihnya hanya 30 menit :lol:, sungguh kebahagiaan semu :p.

Sering ada yang bertanya, sebenarnya ketika classroom materi seperti apa yang aku dapatkan. Nah ini dia, beberapa judul slide materi fungsi selama seminggu ini yang bakal diujikan di hari sabtu besok *kepala mulai berasap*:

  1. IT Service Management
  2. Anggaran CSS
  3. Customer Service IT Operation
  4. Proses Change Management
  5. SAP Basis
  6. Application Development Management Process
  7. Konfigurasi dan CMDB
  8. Proses Release Management
  9. Sosialsasi ISO 20000
  10. Email and Antivirus
  11. Network Support
  12. Human Capital Management SAP
  13. Video Conference
  14. Service Desk Remedy
  15. Pengenalan ERP/MySAP
  16. Proses Bisnis dan Modul Sales&Distribution
  17. Proses Bisnis dan Modul Material Management Hydrocarbon

Melihat judulnya aja aku ga inget apa isi dari beberapa materinya :lol:.

Minggu kemarin cara belajarnya masih SKS, Sistem Kebut Semalam. Itupun banyak ga belajarnya, karena aku masih bisa nonton Kick Andy dan chattingan tentunya :D. Pas sabtunya beberapa detik setelah membaca soal ujian, aku berpikir keras untuk mengorek-ngorek database otakku dan berharap ada yang tersisa di sana, meski hanya setitik nila belaka *tsaaah*.

Ada beberapa soal yang beneran clueless dan ga tau jawabannya karena emang aku ga mempelajari materi itu, saking banyaknya materi yang musti dihapalin. Soal-soal durjana tadi meng alt+ctrl+del ingatanku akan materi-materi lainnya yang udah aku pelajari. Aku sempet blank.

Segera saja aku menenangkan diri, mengais-ngais memori dan menuliskannya dilembaran durjana itu. 10 soal itu sepertinya bisa dijadikan skripsi, karena tiap soal bunyinya: sebut, gambar, jelaskan dan beri pendapat Anda blablabla… Alhasil setiap selesai ujian, tangan pegelnya minta ampun. Karena tau kapasitas jawabanku, ya aku saat itu pasrah aja kalo emang musti ada tugas tambahan karena nilaiku di bawah standar, dan hanya keajaiban Allah yang bisa membuat hal itu tidak terjadi.

Hasilnya? Tadaaaa, hari ini aku ga dipanggil pembimbing :D, yang artinya nilaiku bisa dikatakan cukup mepet. Alhamdulillah, Allah baeknya ga pernah nanggung ^^. Dan efek dari ngeblank di minggu kemarin adalah minggu ini aku tiap hari nyicil materi ujiannya dan begadang sampai yah beda tipis sama jam malemnya cinderella :p.

Gara-gara cape dan materi yang segambreng ini, aku jadinya jarang posting *alesan*. I miss you all, anyway :).

Sekarang saatnya belajar lagi *sigh*.

Dad, Love Ya..

Last night, my dad suddenly sent me messages. Somehow when he doesn’t call me in couple days, he will send me sms *brasa anak durhaka*. I do miss my parents, my sisters and my brother in law >.<.

Talk bout my dad’s message, it really makes my day ^^. Thanks Dad *big hug*. Reader ga boleh protes dengan apa yang aku tulis 😆

Dad: Fit udah tidur?

Me: Beluuuum, bapak td ditelp ga bisa. Ini mau belajar. Sabtu ujian mingguan. Bapak gmana kabarnya?

Dad: Alhamdulillah sehat2 aja. Masa trainingnya tinggal 1 bln lagi ya?

Me: Masih 1-1,5 bulan gt kira2. Skarang trainingnya sampai malam, jam setengah 9. Mulainya juga subuh buat senam huhuhu. Doakan ya Pak, nanti dapet tempat OJT yg enak, baik, dan seniornya juga baik2 semua. Rada serem juga.. *mengadu, ciri anak bungsu*

Dad: Iya bpk doain. Slama ini tesnya lancarkan?

Me: Alhamdulillah lancar2 aja, walo nilainya ga yg bagus banget hehe

Dad: Nilainya berapa kok ga bagus?

Me: yg bahasa inggris 80 mepet kayaknya. Yg lain ga dibagikan, tp ga dipanggil sama pembimbingnya. Jd brarti nilainya cukup

Dad: Seharusnya berapa? 80 kok mepet

Me: Ya gada seharusnya 😀

Dad: Maksudnya maksimal brapa & minimal brapa

Me: Minimal 70, maksimal gada sih

Dad: Not bad. Blajarnya sampe jam brapa?

Me: Fitri kan ga pinter, makanya sering begadang kalo belajar. Jam sekolahnya mulai jam 7.30 sampai 20.30. Kalo ada senam ya jam 4.45 udah keluar kamar.

Dad: Siapa bilang Fitri ga pintar, Bapak bangga banget sama kamu.. *hasil manipulasi :lol:*

Family is the best gift from God, no matter what. Home sick, you wrap me tighter..

Thanks Dad because keep believing that your lil girl is smart. It means something for me :p.