Komunikasi, Yuk!

Pernah ga sih ngrasa “horor” ketika ingin berkomunikasi dengan seseorang? Parno aja gitu bawaannya. Sebenarnya bukan karena orang yang ingin diajak komunikasi tersebut menyeramkan, tapi kadang saya merasa tidak siap dengan penolakan.

Masih dalam rangkaian persiapan solo trip ke Eropa di bulan Agustus mendatang, tanggal 24 Juni 2015 saya mendapatkan jadwal untuk pembuatan visa di Kedutaan Belanda di Jakarta setelah mendaftar online sebulan lalu. All was well until my new boss decided to reschedule a meeting to the date, padahal awalnya meeting [yang seharusnya saya hadiri juga untuk mendampingi beliau] tersebut diadakan pada tanggal 23 Juni 2015. Kegalauan pun terjadi. Oleh karenanya, saya menyiapkan beberapa opsi sebagai upaya ikhtiar.

Opsi pertama, melobi jadwal. Awalnya saya mencoba melobi mbak-mbak sekretaris di kantor yang terlibat untuk mengatur jadwal bos saya dan bosnya bos saya agar saya bisa hadir di meeting dan juga bisa dapet visa. Berhasil? Tentu tidak, karena bosnya bos saya sudah padat jadwalnya. Coret opsi pertama *sigh*.

Opsi kedua, saya mencoba untuk mencari info pembuatan visa Schengen selain di kedutaan Belanda. Dari blog ini, saya mendapatkan info bahwa visa Schengen dapat diperoleh dari kedutaan Perancis via TLC Contacts. Ya udah, saya daftar online dulu sambil curhat ke Kenny (@kartupos). Kenny tidak memberikan opsi lain selain saya tetap harus menunjukkan batang hidung saya, apapun yang terjadi, di kedutaan Belanda sesuai jadwal. Kata Kenny sih jika saya tidak hadir, maka saya baru bisa apply visa tersebut dengan nomor paspor yang sama 3 bulan kemudian. Saya percaya aja, daripada musti googling lagi :p. Lagipula jika saya apply dari kedutaan Perancis, maka itinerary harus diubah karena jika ada beberapa negara yang dikunjungi maka pemilihan kedutaan untuk apply visa adalah di negara yang paling lama untuk dikunjungi, dan saya akan berada paling lama di Belanda. Mengubah itinerary sementara tiket kereta dan penginapan sudah dibayar rasanya kok hal yang mustahil. Coret opsi kedua *sigh lagi*.

Opsi terakhir, menghadap bos dan minta ijin untuk tidak ikut meeting. Nah, bos saya kan baru ceritanya jadi sudah selayaknya kalau di meeting ini saya mendampingi beliau. Tapi apa daya, manusia cuma bisa berencana, namun kebutuhan akan visa berkehendak lain. Karena takut ditolak, saya sempet stres memikirkan jalan keluar seandainya bos bilang saya harus tetap ikut meeting. Pagi-pagi di hari Jumat 19 Juni 2015 kemarin, saya memberanikan diri menghadap bos dan menceritakan tentang kegalauan yang saya alami. Saya sudah di level pasrah sih saat itu. Ternyata oh ternyata, pucuk dicinta ulam pun tiba, Pak Bos bilang kalau saya disuruh menyiapkan data yang beliau perlukan, dan silakan mengurus visa saja sementara beliau akan hadir sendiri di meeting tersebut. Mendengar itu, saya pengen kayang aja rasanya karna seneng :D. Pak Bos malah ngasih masukan macem-macem terkait pekerjaan dan juga saran saya musti ke mana aja selama di Eropa nanti. Di pagi itu, Pak Bos terlihat lebih tampan dari biasanya *halah*.

Dari pengalaman tersebut dan yang lalu-lalu, saya semakin menyadari bahwa komunikasi adalah hal yang penting. Kadang keengganan kita untuk berkomunikasi akan menempatkan kita pada posisi sulit, padahal bisa saja hal tersebut kita hindari jika kita bisa berkomunikasi dengan baik. Apalagi bagi para pelaku LDR *colek Mbak Ini*, ribet deh kalo sampe ada drama cuma gara-gara komunikasi yang ga lancar. Saya jadi ingin meningkatkan kemampuan komunikasi ke level persuasi, kali aja dengan sekedipan mata saya bisa mendapatkan yang saya inginkan :p.

Communication Grandma meme

Iklan

Satu pemikiran pada “Komunikasi, Yuk!

  1. muahahaha aku dibawa-bawa x))))
    mau juga dooonk belajar komunikasi sampai level persuasi tapi tentunya tanpa ngobral fisik dan rayuan maut *ehm kok jadi inget seseorang* *eh ini masih pagi udah ghibah* *ambil wudlu*

Habis maen komen dong :D

Isikan data di bawah atau klik salah satu ikon untuk log in:

Logo WordPress.com

You are commenting using your WordPress.com account. Logout /  Ubah )

Foto Facebook

You are commenting using your Facebook account. Logout /  Ubah )

Connecting to %s