Hari Jumat tanggal 26 Juni 2016 ini adalah hari yang saya tunggu-tunggu di minggu ini. Hari yang istimewa dan membuat jantung saya berdebar-debar. Apa penyebabnya? Karena besok adalah hari Sabtu, dan saya bisa tidur sepuasnya untuk membalas dendam kekurangan tidur saya selama 4 hari berturut-turut di awal minggu ini karena ada pekerjaan yang harus saya selesaikan. Selain itu, di tanggal ini adalah hari di mana saya dijadwalkan untuk mengambil visa Schengen di Kedutaan Besar Kerajaan Belanda yang berada di Jl Rasuna Said Jakarta Selatan. Visa ini yang bikin saya jantungan, takut ditolak! Saya khawatir banget kalau sampai permohonan visa saya ditolak, mengingat semua tiket sudah dibeli dan penginapan sudah dibayar.
Pembuatan visa Schengen di kedutaan Belanda ini diawali dengan melakukan pembuatan janji untuk permohonan visa secara online melalui halaman ini, saya memilih visa individual. Pendaftaran online saya lakukan pada 14 Mei 2015 dan mendapatkan jadwal ke kedutaan pada 24 Juni 2015. Antri bo! Sebulan sendiri. Gapapa, saya nungu jodoh bertaun-taun aja sabar, apalagi cuma nunggu sebulan :p. Kembali ke pendaftaran online, pada halaman webnya pilih kotak yang berwarna hijau yang mengindikasikan ada jadwal available.

Yang perlu diperhatikan saat akan men-submit jadwal pembuatan janji adalah kita tidak bisa melakukan registrasi ulang atau membuat janji baru dengan menggunakan nomor paspor yang sama dalam rentang waktu 3 bulan.
IMPORTANT! The embassy would like to emphasize that the “passport number” field is a mandatory and unique field. When entering your data for an appointment it will not be possible to re-register an appointment within a period of 3 months with the same passport number. If, on the day of the appointment, your passport number on the confirmation of your appointment does not correspond with the number in your passport, the appointment will be cancelled.
Setelah proses pendaftaran selesai, maka kita akan mendapatkan email yang berisi informasi kapan kita harus datang ke kedutaan untuk mengajukan permohonan visa, beserta Schengen visa application form. Nah, apa saja dokumen yang diperlukan untuk pembuatan visa tersebut? Males aja kan kalau udah capek-capek antri, meluangkan waktu untuk membuat visa, tapi ternyata harus pulang lagi karena ada dokumen yang kurang lengkap.
- Paspor, dibawa asli dan juga copy-nya.
- Bukti perjanjian, ini adalah email yang dikirimkan oleh kedutaan setelah kita menyelesaikan pendaftaran online.
- Formulir visa (visa application form) yang sudah diisi lengkap dan ditandatangani dua kali.
- Lembar perjalanan, yang berisi negara mana saja yang dikunjungi dan berapa lama. Lembar ini akan diberikan di kedutaan.
- Copy asuransi perjalanan.
- Copy printout booking tiket.
- Copy reservasi hotel.
- Surat keterangan bekerja dari kantor.
- Bukti keuangan dapat berupa foto copy dari rekening bank atau buku bank 3 bulan terakhir dan/atau slip gaji 3 bulan terakhir. Kalau saya kemarin, ngeprint history transaksi ebanking.
- Copy kartu keluarga.
- Foto, kalau yang ini bisa foto langsung di kedutaan dengan membayar Rp 50.000,-
- Uang untuk membayar visa Rp 850.000,- atau EUR 60
Dokumen tersebut harus diletakkan secara berurutan sebagaimana di atas yaaa, biar ga pusing pala berbie yang meriksa :D.
Nah pada hari H, datanglah setidaknya 30 menit sebelum jam yang ditentukan. Saya memilih jadwal yang jam 08.00 pagi, jadi jam 7 lebih saya sampai di kedutaan. Sama Pak Satpam, para visa hunter disuruh antri di depan dan baru dipanggil masuk sesuai antrian. Di dalam, kita disuruh duduk sesuai antrian masuk tadi dan akan dipanggil untuk pemeriksaan awal dokumen. Di ruang ini kita dilarang maenan hp dan diberikan kunci loker untuk menaruh semua barang-barang kita.
Setelah semua dokumen yang diperlukan disusun secara urut, maka kita diarahkan ke dalam gedung untuk menyerahkan dokumen tersebut ke loket sambil diwawancarai oleh petugasnya. Isi wawancaranya ya seputar rencananya nanti ke mana saja, apa sudah yakin kalo negara yang paling lama dikunjungi adalah Belanda karena kita memang harus apply visa Schengen ini di kedutaan negara yang paling lama akan dikunjungi, dan pertanyaan lain yang terkait. Karena saya menuliskan berada di Belanda selama 4 hari, Perancis 3 hari, sementara dari booking penginapan Mbak petugasnya bilang kayaknya lama hari saya di Perancis sama Belanda sama maka dia akan mengecek dan mengusahakan agar saya bisa mendapatkan visa dari kedutaan Belanda. Huhuhu ga kebayang deh kalo sampe ga dapat visanya T__T.
Proses pengajuan permohonan visa ini cepet kok, hanya memakan waktu sekitar 30 menit. Sementara untuk pengambilannya ditentukan oleh kedutaan dan saya bisa mengambil visa tersebut dua hari kemudian. Oh ya, visa multi entry saya berlaku untuk 3 bulan. Senaaaangnya visa sudah di tangan! Europe, here I come!
Huaaaaa mauuu ikuuuut
Oh skr kayak gitu yaa, dulu aku dateng pagi….siangnya udah bisa diambil. Jadi deg2annya gak kelamaan 😀
Ayooo ikuuut sama aku hahah. Aku bawain koper apa gmana? :p
Iya deh ini jantungannya 2 hari sendiri. Aku ga biasa menerima penolakan *halah*
Waaaah, mau ke eropaaa nih mbak. Cihuuuuy banget 😀 bungkus aku mbak, masukin ke dalam kopermu. selundupin aku, selundupin aku 😀
Eh iya, salam kenal ya mbak 😀
Hahah salam kenal juga. Waduh, kalo kamu sebesar kucing mungkin masih bisa aku pertimbangkan 😄
OLEH OLEHHHH!!! *standar* 😆
bule? BAIKLAH :p
aku loh wes tau komen di sini. wahahahaha… ya waktu itu kan belum butuh. blm beli tiket ke Belanda malah… =)))
Nah kan, emang ada baiknya di refresh lagi dengan memberika link padamu 😂
Eeh ternyata sekarang ngurus visa di Belanda nunggu 2 hari ya? Dulu saya besoknya udah bisa diambiil. Asik tuh dapet multiple, bisa bolak-balik ke Eropahh 🙂
benar, nunggu dulu skrg mah. Ini yg bikin deg2an takut ga approved
hi, boleh numpang share blog saya tentng semua pengurusan schengen dan perjalanan backpacking saya sebulan di eropa:
docpacker.wordpress.com
anyway, such a nice feeds of writing 🙂
Makasiiiih yaaa 🙂 Salam kenal juga
kalau untuk yg bekerja sendiri bukan dari perusahaan gimana surat keterangannya ?
halo mbak, maaf baru bales. Setau saya kalo surat keterangan kerja nggak wajib, tunjukin aja saldo rekening bank. Intinya sih mereka perlu punya jaminan kalo kita ga bakalan jadi imigran gelap dan pasti balik ke Indonesia
punya usaha sendiri maksud saya hehe gimana surat keterangannya ? thank before
[…] dengan berbagai macam dokumen dan datang ke kantor Kedubes Turki di Jakarta, seperti mengurus visa Schengen. Namun ternyata tidak perlu […]