Setelah sempat dibuat galau oleh berita dari halaman Facebook resmi Kedutaan Besar Republik Turki di Jakarta mengenai adanya perbedaan tata cara mengurus visa Turki per 5 Januari 2016, hari ini saya berhasil mendapatkan visa Turki secara online yakni berupa e-Visa. Dalam pengumuman perubahan tersebut disampaikan bahwa semua jenis visa Turki harus dibuat melalui Pre-Application System of Turkish Sticker Visa (www.visa.gov.tr), sementara sebelumnya pembuatan visa dapat langsung mengakses halaman e-Visa System (www.evisa.gov.tr).
Saya sudah was-was dan menyiapkan mental jika memang mengurus visa Turki ini harus dilengkapi dengan berbagai macam dokumen dan datang ke kantor Kedubes Turki di Jakarta, seperti mengurus visa Schengen. Namun ternyata tidak perlu :D.
Sebenarnya VOA (Visa on Arrival) masih tetap berlaku bagi WNI, namun daripada sampai di sana masih jetlag dan harus repot mengurus visa, maka saya memilih untuk mendapatkan visa Turki sebelum keberangkatan. Hal ini demi meminimalisir resiko sudah sampai Turki dan didepak pulang juga sebenarnya :D.
Cara mengurus visa turki online (e-visa)
Pertama, siapkan asuransi perjalanan yang meng-cover kita sejak berangkat hingga kembali ke Indonesia. Berbeda dengan sebelumnya yang menggunakan Assist Card, kali ini saya mencoba menggunakan Smart Traveller dari AXA. Asuransi ini dapat dibeli secara online, tinggal klik-klik isi data dan memilih paket yang sesuai, kemudian dibayar menggunakan kartu kredit. Saya memilih Worldwide Platinum yang memiliki nilai pertanggungan hingga USD 200,000 dengan harga USD 39 (atau sekitar IDR 525.369). Polis dan invoice statement akan dikirimkan ke email kita.
Kedua, akses Pre-Application System of Turkish Sticker Visa.
Klik Next.
Pilih “I want to start a new application”.
Pemohon diminta untuk mengisikan data-data terkait dengan tipe visa dan tujuan perjalanan. Setelah dilengkapi, klik Next.
Di halaman ini terdapat dua pilihan yakni “Proceed to e-Visa” dan “Proceed Online”. Lantas apa bedanya? e-Visa berlaku selama 180 hari, namun Pemohon hanya dapat menetap di Turki maksimal selama 30 hari. Sementara bagi yang akan tinggal lebih dari 30 hari, maka dapat memilih “Click to proceed online”.
Dokumen-dokumen yang diperlukan untuk visa tinggal lebih dari 30 hari juga berbeda dari e-Visa. Bisa dibilang e-Visa hanya meminta Pemohon untuk memasukkan data pribadi dan kartu kredit, bahkan tidak ada halaman yang mensyaratkan untuk memasukkan informasi mengenai asuransi perjalanan, sementara yang satunya memerlukan dokumen-dokumen berikut.
Dikarenakan saya hanya akan berada di Turki selama 8 hari, maka saya memilih “Proceed to e-Visa“. Biaya untuk pembuatan e-Visa ini sebesar USD 25.70 (USD 0.70 sebagai service tax).
Silakan isi dengan negara asal, jenis paspor, dan ketik ulang security code yang ada pada kotak. Klik “Save and Continue”.
Pemohon visa harus melengkapi semua kolom isian di atas, kemudian klik “Save and Continue”.
Pada halaman pembayaran, Pemohon diminta untuk memasukkan data kartu kredit yang akan digunakan. Klik “Make Payment” untuk menyelesaikan pembayaran.
Setelah selesai semua prosesnya, e-Visa dapat diunduh. Contoh penampakan e-Visa bisa di-googling sendiri ya. Eh, dari pengalaman kali ini saya belajar bahwa membaca komen-komen yang ada pada halaman Facebook ternyata kadang juga membantu :D.
P.S: Traveling ke mana lagi nih?
Wah TFS ya 🙂 Nanya dongg.. jadi kalau mau ngurus E-Visa saja untuk short stay, sebenernya ngga perlu asuransi dong ya? hanya data diri dan kartu kredit trus langsung approve? tapi di post facebook yang awal dibilang perlu asuransi.. hehe rada bingung 😉
Nah secara aplikasi e-Visa emang gada field mandatory untuk mengupload atau memasukkan info travel insurance kita. Tapi pemerintah Turki mewajibkan traveler utk punya. Aku juga gtau ntar mereka meriksanya di mana 😀. Jadi untuk keamanan pribadi dan biar lancar travelingnya, mendingan punya aja hahaha
Okeee makasih tips nya 🙂
ajarin pokoknyaaaa
eh tapi beli insurance dulu sihh yaaaa, duhh dua orang pula *buang dompet*
Sini tak tangkepnya dompetmu. Mayanlah isinya rekening dari dua sumber hahahah
ga ada kolom pertanyaan KAPAN NIKAH kan kak??
Alhamdulillah gada. Aman! Bisa cari calon juga di sana
akhir April yeh dikau?akooh cari calon di East Yurop aje sis on that date…yang di Turki titip aja bawa balik Jekardahh,,wrapping yeh
Udah gitu doang, gak pake dateng ke kedutaan? Enak bener, hemat waktu 😊
hahaha bikin iri banget kan sama visa2 ke negara lain. Iya begini aja *doa komat kamit*
Aku dong kemaren ambil visa pulangnya jalan kaki sampe ujan2an dan nerobos banjir *gulung celana panjang sepaha 😂
WAAAO perjuanganmu luar biasah!
*elap keringet 😀
salam kenal mbak. saya pernah menulis ttg perubahan visa ke turki ini, tp hanya berdasarkan info dr web pemerintah, bukan pengalaman pribadi. kalo boleh, sy minta ijin utk menambahkan link post mbak ini di postingan saya tersebut. bolehkah?
memang voa secara aturan masih boleh, tp sy baca bbrp pengalaman orang, saat cek in tdk semua maskapai mengijinkan.
saya baca di media online turki, ini salah satu langkah turki utk masuk jd anggota negara EU. gosipnya, oktober nanti turki resmi jd anggota EU. entah bener apa tidak.
Halo, wah makasih infonya. Silakan jika ingin menambahkan link postingan sama di blognya 🙂
terimakasih banyak, mbak. ngomong2, kpn ke turkinya?
satu setengah bulan lagi nih Mbak. Mbak lagi di sana ya?
April ya? pas banget tuh mbak. ada festival tulip, tp tepatnya sy blm tahu. terakhir sy cek, jadwalnya blm keluar di webnya. sy tinggal di İstanbul, mbak.
Wah, kamu sudah akan ke Turki aja. Awas jangan nyantolin diri disana 😅
Masih tar ujung April sih tapi visa harus segera didapat biar bisa ajuin cuti hahaha. Iyaaa udah nyantol di yg lain kok 😀
Hahaa enak ya Turki, udah baca2 pas kemaren ke US karena ada transit 9 jam. Cuman gak sanggup mata ini buat keluar airport huahhaa
Ini bakal wisata mata dan perut nih Mbak Non aku di sana, karna makanan halalnya bertebaran di mana-mana. Sayang, mas yang halal gada uhuhu
aduh, gag pernah posting langsung munculnya eropaaa…
duh jadi minder kenal kak safi 😦
huahahahaha *lemparin kolornya Mas Cumi*. Duh kalo aku malah makin minder sama kemampuan fotografimu *sama ngikik2*
aku cuma rempah kripik yang berkahir dalam toples kak, yang menunggu dijamah.. hiks
[…] Ada mbak Safitri yang sudah mengurus visa ke Turki ini. Dan ternyata, benar loh, bisa diurus online, tak perlu datang ke kedutaan Turki di Jakarta. Silakan baca pengalamannya mengurus visa ini. […]
Hai Mba Safitri, trims untuk postingannya. Kebetulan saya bekerja di Kedubes Turki, Jakarta. Betul sekali, bahwa utk kunjungan di bawah 30 hari, applicant akan diarahkan untuk memproses visa melalui e-visa, seperti biasanya. Yang di atas 30 hari dan untuk tujuan lain, seperti tujuan pendidikan, bekerja, dan sejenisnya, maka oleh system akan diarahkan untuk memproses visa melalui kehadiran langsung ke kedubesnya yang ada di negara perwakilan, dalam hal ini [untuk Indonesia], harus diurus di kantor Jakarta atau konsulat di Medan. Untuk bisa ke kedutaan, appointment juga harus dibuat terlebih dahulu melalui online, jadi semuanya memang harus melalui online terlebih dahulu. 🙂
Tujuan diberlakukan perubahan kebijakan tgl 5 January itu adalah lebih kepada tujuan verifikasi data applicant, karena Turki semakin sering dijadikan daerah transit para terorist dan semacamnya. Makanya semua applicant harus masuk dulu ke website utama [www.visa.gov.tr] dan melalukan Pre Application System terlebih dahulu, walo ujung2nya sih utk yang tujuan wisata, bisnis dan hanya di bawah waktu tinggal 30 hari, tetap akan diarahkan oleh system ke http://www.evisa.gov.tr.
Trims untuk postingannya, ya, Mba. Semoga bermanfaat bagi pembaca lainnya. Oya, saya juga punya postingan tentang update visa turki di alamat ini. http://www.alaikaabdullah.com/2016/01/visa-turki-kini.html
waaah makasih banget ya Mbak atas komennya yang sangat mencerahkan. Pasti berguna banget bagi para pembaca yang mau cari visa dan masih gamang dengan info yang mungkin masih kurang jelas. Dengan info dari Mbak, udah clear banget 🙂
Hai mba Alaika…
Salam kenal 🙂
Mau tanya setelah proses e visa dan mendapat email dari kedubes Turki harus datang ke kedutaan juga tidak mba untuk melapor atau yang lainnya? Tujuan saya untuk berlibur selama 28 hari di turki…
Terima kasih mba…
Terima kasih yach untuk info nya entar kalau nga ngerti nanya langsung dech kedirimu. Bakalan seru nich entar baca tulisanmu mengenai Turki.
my pleasure Adel, soalnya masih rada-rada simpang siur info yang ada di internet terkait dengan kebijakan baru apply visa Turki ini. Hihih aku juga ga sabar buat ke Turki niiih
salam kenal Mbak safitri,
masih di turki atau dah balik? rekomendasi ttg hotel murah di istanbul, selcuk, pamullake dan capadocia yaa… biar bisa jadi referensi. Insya Allah oktober mo ke sana # udahngantonginticked
Mbak Safitri, bulan depan saya akan berangkat ke Turki dan saat ini sedang mempelajari untuk pengajuan visanya. Saya ingin memastikan sekali lagi : apakah Travel Insurance itu sifatnya wajib? atau sekedar option? apakah kalau tidak ada travel insurance akan ditolak masuk di bandara? karena saya backpacker yg kalau bisa menekan budget yg sifatnya tidak mutlak. Lumayan kalau bisa hemat utk tidak beli travel insurance mengingat persiapannya sudah “berdarah-darah” hehehe terima kasih mbak.
Sepertinya mandatory Mas, makanya kemarin saya dan teman jg beli asuransi. Bisa dipastikan lagi di web untuk apply visanya yaa. Smoga lancar yaa
Halo mbak, mau tanya nih, kalo pergi ke turki akhir tahun ini, masih bisa urus e-visa secara online gak ya ? Apa harus ke jakarta?
Setau saya masih bisa online. Coba dibuka link utk ngurus visanya aja yaa