Tentang Sedekah

*nyapu-nyapu blog, udah lama ditinggal empunya*

Apa kabar saudara-saudara? Jadi kagok karena kelamaan nggak nulis. Jadi kali ini saya akan membagikan cerita tentang sedekah.

Untuk yang punya twitter dan follow ustad atau orang-orang yang terus menyebarkan tentang sedekah dan manfaatnya, pasti sudah sering membaca kredo

Belilah kesusahan dan mimpimu dengan sedekah

Yang belum follow @yusuf_mansur, @aagym dan @muhammadassad mari di follow. Mendekatlah dengan hal yang positif, agar ketularan juga 🙂

Jadi ceritanya sejak pertengahan februari, kerjaan di kantor mulai mengular antriannya mirip antrian di depan loket KA yang tidak kunjung dibuka; banyak dan tidak habis-habis. Sampai-sampai saya “cuti” dari dunia per YM an, dan teman saya menanyakan keberadaan saya :D.

Sebenarnya kalau pekerjaan banyak dan lingkungan kerja kondusif secara terus menerus sih tidak ada masalah. Namun namanya juga manusia, beda kepala beda isi hati, tekanan pekerjaan juga bisa mempengaruhi emosi, akhirnya muncul juga yang namanya “gesekan-gesekan” yang sungguh tidak mengenakkan karena menguras pikiran dan emosi tentunya. Menguras air mata juga? Pasti! *eh curcol* *fokus-fokus*

Nah belakangan setelah sering membaca buku dan twit yang bertemakan keajaiban sedekah dan keyakinan akan pertolongan Allah, saya jadi ingin merasakan manfaatnya juga. Kalau sedang ingin sedekah atau zakat, dan belum sempat transfer, saya akan kumpulkan dulu di kamar dan setelah sempat baru ditransfer. Karena saya mulai mengumpulkan sejak februari, berarti di kamar ada akumulasi uang untuk dua bulan yang harus ditransfer.

Ketika saya sedang merasa berada di titik rendah, I have no where to run but God. Hari rabu malam sepulang kerja, saya ingat bahwa saya masih belum mentransfer uang yang masih saya simpan di dalam buku. Saya berfikir bagaimana saya akan merasakan manfaat sedekah kalau uangnya saja masih saya pegang. Akhirnya saya segera mentransfer uang tersebut.

Selain doa mohon diberi kekuatan dan kesabaran, sedekah, saya juga belajar yang namanya “legowo”. Don’t hold your anger because it can burn your heart inside.  Rabu malam benar-benar merasa lelah lahir batin, jiwa dan raga *lebay*, saya mengikhlaskan apa yang akan terjadi di hari kamis. Dan ternyata di hari kamis dan jumat, suasana kantor kembali adem ayem tentrem. Alhamdulillah. Rasa ketenangan batin yang sepertinya tak ternilai ini ternyata bisa dibeli melalui sedekah.

Tidak akan pernah merugi jika kita bertransaksi dengan Allah :).

Dari kejadian ini yang saya pelajari adalah:

  1. Mari membeli mimpi dan kesusahan melalui sedekah dan ibadah. Yang belum ketemu jodoh dan masih ada mimpi yang belum terwujud *ngomong sama kaca*, atau kesusahan-kesusahan lain, silakan dicoba ^^.
  2. What does not kill you, makes you stronger. Hal buruk tidak akan menjadi buruk ketika kita bisa mengambil manfaatnya. Kesusahan hati bisa dijadikan sebagai sarana latihan sabar dan pendewasaan mental. Allah tidak pernah tidur, jadi usahakan jangan membalas hal buruk dengan keburukan juga. Kalau demikian, tidak ada bedanya kita dengan orang yang berbuat buruk tadi.
  3. Jangan pernah berputus asa dari rahmat dan kasihNya.
  4. Jangan terlalu memikirkan perkataan orang yang tidak membawa kebaikan kepada kita dan sekitar. Ada orang yang tidak bisa menggunakan lisannya untuk menciptakan suasana menenangkan dan menyenangkan bagi orang lain 😉
  5. If you can not be an oasis in the desert, do not be quicksand .
Semoga bermanfaat. Sleep tight and have a nice weekend all :).

Iklan

Satu pemikiran pada “Tentang Sedekah

  1. “Aku sesuai prasangka hamba-ku”.. Hayuuuk galakkan ber-taqarrub (mendekat) kpd Allah dg meningkatkan taqwa dan semakin rajin beribadah..
    salam kenal 😉

Habis maen komen dong :D

Isikan data di bawah atau klik salah satu ikon untuk log in:

Logo WordPress.com

You are commenting using your WordPress.com account. Logout /  Ubah )

Foto Facebook

You are commenting using your Facebook account. Logout /  Ubah )

Connecting to %s