Maaf bukan bermaksud menyindir ato melecehkan, tapi aku memang orang yang perlu memastikan kenyamananku dalam berhubungan dengan orang lain. Jika aku merasa nyaman dengan seseorang, maka aku akan tetap berhubungan baik dengan orang itu. Begitu juga sebaliknya, secara otomatis aku langsung menarik diri dan akan seminim mungkin berinteraksi dengannya.
Aku memang suka mengamati orang lain dan reaksiku ketika berinteraksi. Aku adalah manusia ekstrovert yang ga jarang cepat akrab dengan orang yang sama sekali belum aku kenal sebelumnya.
Aku punya beberapa orang teman, mereka adalah orang yang sama sekali belum pernah aku temui, namun kedekatan kami seperti orang yang saling mengenal dekat sebelumnya. Mungkin lebih akrab dari orang-orang yang bisa aku temui setiap hari. Aku begitu karna aku merasa nyaman. That’s all.
Ada beberapa sifat, terutama dari pria, yang bisa bikin aku ilfeel dan merasa malas untuk berinteraksi dengannya. Dan hal ini tidak berkaitan sama sekali dengan racism.
- Suka bertanya.
Yap, ini amat sangat bikin gerah yang luar biasa sekali. Aku ga suka aja kalo ada pria yang suka menanyakan hal-hal sepele terlebih lagi yang dikarenakan dia malas untuk mencari tau atau membaca buku petunjuk.
I mean, kalo kamu masih ada di depan monitor dengan koneksi internet yang bagus, gampang aja kan untuk mendapatkan jawaban dari ketidaktauan itu. Bacalah dulu, coba cari tau dulu, kalo udah mentok baru tanya.
Di mataku, pria itu harus smart, harus ada effort nya untuk mendapatkan sesuatu. Karna ketika dari hal-hal kecil aja dia ga bisa menghandle dengan baik, gimana ntar kalo udah jadi kepala rumah tangga? Masa ntar kalo anaknya tanya “ayah, siapa yang menemukan teori gravitasi?” dan si ayah cuma bisa menjawab “nanti ayah tanyakan pada ibumu”. Grrrrr….
Lagian, bukankah pria akan merasa rendah diri dan ga suka kalo pasangannya ternyata “lebih” dari dia? Baca selebihnya »







