I Love “The First”

Biasanya yang paling bikin deg-degan adalah menghadapi “the first”, hal yang pertama kali dialami. Sebenernya mungkin hanya dikarenakan belum ada pengalaman sebelumnya, makanya sensasinya jadi rada lebay :D.

Aku sempet parno juga waktu menjelang hari pertama OJT. Di tempatin di mana, bosnya siapa, ntar bisa apa nggak, seniornya gimana, dsb. Tapi apapun yang bakal aku hadapi, pastilah yang baik menurut Allah. Jika ada keraguan atasnya, maka sama halnya aku meragukan kapabilitas Allah, tentunya setelah berusaha dan berdoa dulu :).

Hari ini adalah hari kedua di kantor. Hari pertama kemaren berjalan cukup baik. Namanya juga anak baru, musti agresif untuk belajar. Rajin-rajin menghadap pembimbing, asmen, ato senior dan bertanya. Rajin-rajin baca juga *ini sering bikin ngantuk -___-*. 

Di kantor kalo pagi ada yang bikinin teh manis hehe (kalo di ruangan yang rapi sih, tapi kalo di ruangan yang lagi renovasi ya nggak), ada coffee and milk machine, dan ada tempat untuk fitness ^^. Dan hari ini adalah hari pertama latihan, setelah kemarin daftar dan dicheck oleh alat durjana yang telah mengurangi tinggi badanku sebanyak 4 cm *padahal udah ga tinggi gini, kok ya tega dikorupsi*, alhasil aku dinyatakan obesitas sodara-sodara *oke, silakan ngejek kalo mau >.<*. Maklumlah, pelajar carinya yang gratisan hehe. Kalo musti ke tempat fitness di luar, bisa-bisa mutih gara-gara uang saku berkurang banyak >.<.

Singkatnya, pelajaran hari ini adalah:

  1. Jangan takut dengan “the first“, baca bismillah, berdoa, be nice dan serahkan sisanya pada Allah.
  2. Cinta itu emang bisa ditumbuhkan, apalagi kalo emang yang ingin kita cintai memiliki banyak kebaikan ;). Don’t worry, let’s fall in love again and again..
  3. Make sure you have best friends around you, they will bring you light when your day are terribly gloomy :). Merci mes cheries..
  4. We can’t make all people happy and satisfy.
  5. Ibu-ibu demen sama lajang yang suka masak, meskipun bekal makanan hasil masakanmu adalah oseng buncis sama bakso :lol:.
  6. Jangan kebanyakan mengeluh, ambil manfaatnya, ambil manfaatnya, ambil manfaatnya. Kalo mentok dan mikir emang gada manfaatnya, pikirin aja kalo suatu hari hal yang ga menyenangkan tadi bisa dicritakan pada orang lain, anak cucu, teman, untuk bahan ketawaan ;). Pelajaran ini sebagian merupakan hasil naik bajaj waktu pulang yang jauh lebih serem dari wahana hysteria, kora-kora, tornado, atau wahana apapun yang paling serem di Dufan.

Alhamdulillah and singing forever \\(^o^)//.

Iklan

7 pemikiran pada “I Love “The First”

  1. We can’t make all people happy and satisfy.

    Kadang secara ngga sadar ini dijadikan alasan buat ngasi ‘seadanya’ loh 😉 and trust me, our mind can setup who we want to give ‘seadanya’ ituh, so you’ll end up doing the same thing over and over again to that same person, unintentionally yet doable

    • haduh taaan bahasamu *garuk2 tanah*, yang simple dikit apa artinya? 😆

      Udah malem, kecerdasanku berkurang gyahahha. But many things can change our mood to someone or something.. *nyambung ga sih jawabanku*

  2. weeks…tegaa beneer tingginya pake d korupsi segala =P.

    “Ibu-ibu demen sama lajang yang suka masak, meskipun bekal makanan hasil masakanmu adalah oseng buncis sama bakso 😆 .”

    gak cuma ibu2 yg suka koq mpit… apalagi klo d kasih gratisan =D

  3. […] people did things that hurt us deep down inside, by purposes or not, like what I said on my previous post “ambil manfaatnya, ambil manfaatnya, ambil manfaatnya”, take the lessons. From them we […]

Habis maen komen dong :D

Isikan data di bawah atau klik salah satu ikon untuk log in:

Logo WordPress.com

You are commenting using your WordPress.com account. Logout /  Ubah )

Foto Facebook

You are commenting using your Facebook account. Logout /  Ubah )

Connecting to %s