Info: Di postingan-postingan sebelumnya, kata ganti yang saya digunakan adalah “aku” dan (mungkin) mulai sekarang saya akan menggunakan “saya” #pentingbanget :lol:.
Tumben malam ini saya melakukan blogwalking ke beberapa blog yang sudah lama tidak saya kunjungi. Dan akhirnya terdampar di sini. Daripada cuma terdampar saja dan tidak membawa oleh-oleh pulang, akhirnya saya memutuskan untuk iseng-iseng mencoba mengisi kuisnya. Dan ini dia oleh-olehnya ^^
Toh hanya kuis bukan?
Tapi ada hal yang membuat jawaban kuis ini mengingatkan saya pada apa yang pernah terjadi. Seseorang pernah mengatakan bahwa dia tidak bisa berjalan bersama dengan saya karena (menurutnya) saya selalu ingin benar, sementara dia adalah orang yang memiliki kehidupan yang penuh dengan trial dan error.
Apakah patokan atas kesimpulan tersebut? Entahlah, perbincangan kami sepertinya :).
Saya bukan orang yang selalu mematokkan bahwa kehidupan saya harus berjalan dengan mulus, bukan. Saya tau bahwa “everything doesn’t end up the way we want it to”. Manusia bisa merencanakan, Tuhan yang berkuasa untuk menentukan hasilnya karena Dia akan memberi apa yang kita butuhkan, meskipun kadang yang diberikan adalah kebalikan dari apa yang kita inginkan.
Saya prefer untuk memiliki rencana atas apa yang akan saya lakukan, cita-cita, mimpi agar saya tidak kehilangan arah. Tapi pada prakteknya ada banyak hal yang sering saya lakukan dengan spontan. Dan menurut saya, gabungan antara keduanya membuat kehidupan saya lebih dinamis dan berwarna.
Tapi …. toh itu sudah berlalu.
Maybe ;).
jadi inget kejadian kemaren, nyari disc BD yg ditaroh ditabung dan acak nomernya, berakhir dg mencari disc sambil ngurutin nomernya -_-“
*ngakak* hahahahah makanya fokus mbak din. Eh gpapa ding, toh gada ruginya kan 😉
hahaha… kenapa ganti “aku” jadi “saya”…? 😆
#dibahas #penting
dulu juga awaaaal banget mo ngeblog bingung, enaknya pake “aku” atau “saya”…. hahaha…
*komen nyasar*