Medan!

Akhirnya saya bisa ke Medan juga sodara sebangsa dan setanah air ^^. Seharusnya tahun lalu saya ditugaskan untuk kunjungan dinas ke kota ini. Hotel sudah saya pesan, sudah membayangkan makan durian Ucok. Namun apa daya Allah berkata lain. Saya tidak jadi ke Medan karena ada pekerjaan lain di Jakarta. Kecewa? Pasti. Karena seharusnya saat itu saya dinas bersama ehm…bos idola :p

Kata orang rejeki ga ke mana, tapi jodoh yang entah di mana #eh, maap ga fokus *ditoyor*. Saya mendapatkan tugas kembali untuk pergi ke Medan. Tadinya malah malas-malasan karena saya yang sedang menunggu jadwal sidang tesis, harus sebisanya stay di Jakarta karena saat ini saya lebih mengharapkan lulus dan mendapatkan ijasah daripada ijab sah. Tapi karena kepastian sidang tak kunjung datang, maka saya memutuskan menerima tugas ke Medan. Tuh kan wanita itu perlunya kepastian, bukan digantungin kayak jemuran *ditoyor lagi*.

Baca selebihnya »

Antara Pengalaman, Pelajaran dan Ketidaksadaran

Kali ini saya akan berbagi cerita mengenai pengalaman saya yang cukup “tidak biasa” dalam waktu dua minggu di bulan Desember 2013 lalu. Sebagian kejadian bisa dikatakan bagian dari kebodohan. Mungkin saya terlalu membesar-besarkan kebodohan yang saya buat sendiri, namun bukankah menertawakan diri sendiri adalah hal yang paling lucu? Menurut saya sih begitu ;).

The Wise Lady in Singapore

Ketika kelaparan dan hendak mencari makan di Singapore, kami (saya dan dua teman lain) masuk ke sebuah resto yang ada di salah satu mall di sekitar Clarke Quay. Pas melihat menu, memang ada beberapa yang mengandung “pork”, tapi kami tetap berusaha untuk mencari menu yang tidak mengandung “pork”.

Kami memanggil waitress setelah menentukan menu yang kami pilih. Dengan ramahnya sang waitress menanyakan apakah kami memakan makanan halal, dan menjelaskan bahwa meskipun di daftar menu makanan tersebut tidak mengandung “pork”, namun bisa jadi dalam proses memasaknya menggunakan minyak atau bahan lain yang berasal dari babi.

1240866369095_f

Saya amazed, di negara liberal masih ada orang-orang yang turut menjaga “keyakinan” orang lain dan menomorsekiankan profit. Dan saya semakin yakin bahwa Allah akan menjaga hambaNya dengan berbagai cara dan berbagai media. Alhamdulillah.

Akhirnya kami makan malam di Burger King 😀Baca selebihnya »

My Running Race(s)

Sambil menunggu boarding untuk kembali ke Jakarta (yang akan dilanjutkan dengan perjalanan menuju Bandung), saya yang berkeinginan untuk rajin blogging lagi, kali ini ingin menuliskan tiga event lari yang sudah saya ikuti selama sebulan terkahir. Sejauh ini, saya sudah ikut tiga event. Berikut adalah ceritanya dan skalian sama foto-foto narsisnya 😀

LPS Run di BSD pada 10.11.13

Merupakan running race pertama yang saya ikuti dengan jarak tempuh 5K, pertama kalinya mendapatkan finisher medal juga. Medannya yang naik turun menjadi tantangan tersendiri. Masa ya baru aja lewat garis start, udah menjumpai tanjakan *ngusap dahi*. But it was fun..

IMG-20131110-WA0011
Foto bersama Pertamina Runners

Baca selebihnya »

Half Year and This is My Resume ;)

Kayaknya udah lama banget tidak meninggalkan jejak bersejarah di blog ini *tsaah*. Adakah di luar sana yang merindukan saya? Sebenernya selama ini saya jauh lebih produktif dalam membuat tulisan, hanya saja medianya berbeda: bukan blog tapi twitter paper. Selama bulan April 2013 lalu saja, tidak kurang dari 10 paper yang harus diselesaikan sebagai tugas kuliah.

Waktu ngeliat di bar kanan bagian Archive, untuk tahun 2013 hanya ada posting di bulan Januari dan Juni. Hal ini membuat saya serasa mati suri pada bulan di antaranya, padahal ada banyak hal yang dilakukan :(. Walaupun ngeblognya libur, tapi foto-foto pastinya ada. Untuk itu saya memutuskan membongkar file foto yang ada di hp (maklum banci Path dan Instagram) dan Twitter untuk dituliskan di sini.

Januari 2013

  • Take a break dengan liburan ke Ubud bersama @magicaelly dan @lulumaeez. Moment-nya memang pas lagi libur semester 1. Bali dan Jogja adalah dua kota yang bisa dikatakan I can’t get enough, selalu bikin pengen balik lagi dan lagi. mtf_GAebo_109

Maret 2013

  • Pergi ke Dieng dengan @rizkazky. Kami berangkat dari St Pasar Senen naik kereta hingga Purwokerto, setelah itu ngeteng sampai Wonosobo. Perjalanan ke Dieng dilanjutkan dengan menggunakan mobil sewaan.

mtf_GAebo_194

April 2013

  • Saya pergi ke Malaka bersama si mas @eriek_sobieski. It was a-fun-weekend-escape ;).

mtf_kDrWk_109

Mei 2013

  • Pas dicari-cari kejadian apa yang spesial di bulan Mei ini, adanya foto pas nonton Konser Cinta Musik Indonesia dengan tiket masuk gratis dari temen kampus :). Konsernya keren!

mtf_kDrWk_124

Juni 2013

  • Nonton Djarum Indonesia Open 2013. Puas banget teriak-teriak di sana karena games nya seru ^^.

mtf_XxPrx_132

Selama bulan Februari – Juni 2013 adalah masa semester 2 untuk perkuliahan saya. Kalau diingat-ingat, semester ini endingnya lebih berat daripada semester 1. Selama bulan April sampai dengan pertengahan Mei, setiap minggu selalu ada tugas paper minimal dua dan sebagian diperparah dengan presentasi. Perjuangan tidak berhenti sampai dengan tugas itu saja, tetapi take home UAS juga tidak kalah berdarah-darahnya *lebay*. Lalu bagaimana dengan pekerjaan? Tidak kalah banyaknya!

Di pekan UAS, saya kebagian dinas ke Palembang. Posisi saat itu adalah 2 tugas UAS untuk 2 mata kuliah sudah selesai, dan masih ada 2 lagi yang belum. Di semester 2 ini saya mengambil 4 mata kuliah. Alhasil, setelah pulang kerja selama di Palembang, saya berkutat dengan berbagai macam literatur hingga tidur pun dalam posisi duduk di depan meja. Saat itu, saya hanya tidur 2 – 3 jam saja demi menyelesaikan UAS. All hard work paid off! Tanggal 28 Juni 2013 kemarin saya sudah menerima pengumuman IP semester 2, dan alhamdulillah ada peningkatan dari semester sebelumnya \(^o^)/.

Sejak akhir tahun kemarin, saya mulai mengurangi secara drastis jumlah daging merah yang saya konsumsi. Tentu saja mengenai hal ini banyak yang menanyakan alasannya. Selain alasan kesehatan, kalau dipikir-pikir, hal itu juga untuk membatasi jumlah makanan yang masuk ke dalam tubuh yang belum tentu disembelih dengan menyebut nama Allah. Yah semoga istiqomah, meskipun saya tidak memaksakan diri dan tidak menutup peluang kalau ke depannya ada wacana lain :).

Terakhir, saya lagi terobsesi dengan lari. Di hari kerja, sebisanya ke fitness center yang ada di kantor untuk lari di treadmill setidaknya untuk 2 mil. Kalau weekend, larinya di kampus UI. Pagi ini saya membuat rekor baru untuk waktu yang ditempuh menyelesaikan lari 2 mil yakni 23 menit. It feels good to break your own record! ;).

Selain cerita di atas, Allah masih menambah hadiahNya yang melengkapi liburan semester ini: minggu depan saya akan bertugas ke Makassar. This will be my 1st time to go there and I don’t have to pay the ticket because my office will pay for the expensive ticket :D.

And, what are your stories?

Not Ordinary Weekend

Beberapa minggu belakangan, saya tengah menikmati melakukan hal-hal di luar kebiasaan ketika mengisi weekend atau liburan. Biasanya kalau liburan bakalan mengunjungi mall (untuk sekedar makan, ke toko buku, atau nonton) atau cafe untuk bekerja. Dalam rangka penghematan, liburan tidak membeli tiket pulang atau pelesir dan meminimalisir nge-mall, jadi saya (dan kadang dibuntutin oleh @neng_rizka :p) melakukan hal-hal baru. Selain untuk coloring my days, kegiatan seperti ini juga akan menambah pengalaman dan kalimat “…oooh ada toh…” atau “ealah, di sini toh tempatnya” yang bakal keluar dari mulut kami.

Trigger dari hal ini adalah untuk menikmati weekend, get a life. Sebelumnya saya sering menyelesaikan (menyicil menyelesaikan tepatnya) pekerjaan yang tidak terselesaikan di kantor. Setiap weekend kok masih dihantui pekerjaan, mau mengerjakan hal lain saja masih terasa dihantui. Padahal ketika itu saya sudah melebihkan waktu kerja (baca: lembur aka melakukan kegiatan sosial karena memang tidak berbayar :D) dan ketika jam kerja juga tidak chatting bahkan browsing untuk hal di luar pekerjaan. Saya sudah sangat jarang menulis, membaca buku atau blog walking. Dan ketika saya pikir-pikir lagi, kok saya mulai tidak memiliki life balance. And at the time I decided I have to go home on time or as soon as possible and enjoy the weekend. I don’t want to be a machine.

Menurut saya, rutinitas pekerjaan, dan ketika saya tenggelam di arusnya, akan membuat saya kehilangan esensi dan rasa excited dari bekerja itu sendiri. Saya sudah merasakan malasnya berangkat ke kantor, karena mungkin merasa terlalu monoton dan tidak seimbangnya aktivitas otak kiri dan kanan saya. Working is not merely about getting money. Pekerjaan yang menarik adalah yang bisa membuat saya bersemangat ketika bangun pagi, menikmati ketika mengerjakannya, dan ketika jam pulang saya akan mengatakan “..cepet amat udah sore”. Namun ketika saya tidak merasakan hal tersebut, saya merasa perlu untuk mengkaji ulang apa yang saya lakukan. Pekerjaan, menurut saya, seharusnya hanya memakan sebagian porsi dari kehidupan. Sisanya masih ada ibadah, keluarga, hobi, passion, cita-cita dan lain-lain. Penghasilan yang didapat dari pekerjaan-lah yang digunakan sebagai alat untuk memenuhinya.

Okay, cukup intermezzo dan curcolnya 😀

Pada postingan kali ini saya akan menceritakan sedikit tempat atau kegiatan yang saya lakukan. Beberapa di antaranya sempat didokumentasikan melalui kamera hp saya. Enjoy 🙂

TransJakarta Tour

Karena kami (saya dan @neng_rizka) sepakat untuk menghindari mall, jadi kami memutuskan untuk melakukan tour dengan menggunakan Transjakarta. Ngapain itu? Ya mengelilingi Jakarta dengan menggunakan TransJakarta. Total damage-nya tidak lebih dari Rp 20000. Mungkin ada yang bakal bilang kami ini kurang  kerjaan, but we enjoyed it! Jadi duduk atau berdiri aja di dalam TJ dan melihat Jakarta ^^.

Peta jalur TransJakarta

Museum Tour

Selain untuk mencicil pelajaran sejarah, kanjungan ke museum ini bertujuan untuk mengambil pelajaran dari apapun yang disajikannya. Museum yang sempat kami kunjungi adalah Museum Bank Mandiri, Museum Bank Indonesia dan Museum Fatahillah. Ketiganya berada di Kota Tua.Baca selebihnya »

“Senjata” Ketika Perempuan Bepergian

Sebenarnya ini adalah hal yang umum, tapi mungkin kadang-kadang sebagian dari kita lupa atau tidak mempersiapkan bekal perjalanan dengan detail. Jadi kali ini saya memutuskan untuk menulis sebagian dari pengalaman saya yang tak jarang bepergian sendirian.

Kadang menjadi perempuan itu serba salah; kalau terlalu ramah dengan orang asing nanti bisa saja ditanya-tanyai hal yang bersifat pribadi seperti nomor telpon, dan sebaliknya kalau memasang wajah galak bisa mengundang mulai dari kritikan hingga perlakuan tidak bersahabat. Sepertinya tindakan preventive memang sudah menjadi prioritas dalam bepergian.

Nah, lantas, apa saja yang saya pikir perlu untuk dipersiapkan ketika seorang perempuan melakukan travelling atau perjalanan solo selain barang-barang fardhu ain (seperti uang, handphone, tiket, dompet, dll)?

  1. Hafalkan nomor hp seseorang, lebih baik kalau yang dihafalkan adalah nomor hp seorang pria. Untuk apa? Hal ini untuk mengantisipasi ketika di tengah perjalanan ada yang menanyakan nomor hp kita dan kita tidak bisa mengelak kecuali memberikannya. Lantas kalau dia menelpon untuk mengecek kevalidan nomor tadi? Tenang saja, paling dia cuma missed call saja, kalau tersambung ya ber-acting saja seolah-olah kita sudah menyimpan nomor hpnya, kalau tidak ya bilang saja hp kita sedang low bat. And it works ^^.
  2. Buku atau novel atau apapun itu. Saya pernah menemui stranger yang suka sekali mengajak berbincang. Dan saat itu saya ingin membuat dia menghentikan pertanyaan-pertanyaannya, karena semakin banyak dia bertanya maka semakin saya merasa perlu untuk melindungi diri. Ambil saja novel dan pura-puralah membaca dengan serius, seolah-olah kita telah memasang warning sign Please, don’t disturb!
  3. Mp3 player. Selain untuk kesenangan pribadi, mp3 juga bisa dimanfaatkan menanggulangi stranger yang MTA alias mau-tau-aja. Pasang aja mp3 dan ketika dia berbicara, dan kita bisa berpura-pura tidak mendengar apa yang dia katakan :D.
  4. Parfum, tentu saja digunakan ketika keadaan mendesak. Semprotkan pada mata orang yang sekiranya memiliki niat jahat, dan selanjutnya lari atau berteriaklah minta pertolongan. Alhamdulillah hal ini belum pernah saya alami. Ini hasil dari menonton film kok hehe.
  5. Foto berdua dengan seorang pria. Nah kalau ini adalah saran dari seorang teman dekat. Foto ini secara tidak langsung untuk mewakili “hey you, don’t try to flirt, I have a boyfriend/husband“. Taruh saja foto ini di dompet, dan “secara tidak sengaja” tunjukkan pada stranger. Tapi jika si stranger adalah seorang yang ganteng, bule, muslim, baik, menyenangkan, lebih baik batalkan niat tadi :p My friend said it works too, but I never tried this way because I don’t have the “such a couple” picture in my wallet.
  6. Ada yang ingin menambahkan?
Jangan lupa berdoa dulu sebelum melakukan perjalanan, beritahukan kepada orang terdekat atau keluarga ke mana kita akan pergi untuk mengantisipasi hal-hal yang tidak diinginkan.
Have a safe trip gals ;).

Present For Myself

Yay I’d like to say thank you again to Air Asia for the nice and reachable ticket prices, so I can buy ticket for next year *keplok2*.

Actually this morning before I did my Subuh prayer, I opened the Air Asia’s site for no reason. Clicked the links to get some information about promo things and suddenly an idea appeared in my mind,

“How about to have a bday celebration in another country?”

And I did it, bought a ticket for my bday :D. I hope I can celebrate my bday outside Indonesia *amiiin thousand times*. It’s nice to give yourself a sweet and unusual present in your bday. But if you never did it before, I’ll suggest to make a try :).

And the last, thanks to Mbak Fai and Mbak Din for the companion hihihi. Can’t wait for the next year! *dance all around*

Picture taken from here.

Gembel Time To Phuket (Part 1)

I’d like to say thank you to Air Asia (brasa promosi) for giving low fare ticket, so I can go to Phuket.

Tiket ke Phuket udah dibeli dari jauh-jauh hari, bulan November 2009. Tadinya sih ga kepikiran buat maen ke sana. Tapi entah kerasukan apa, setelah tau Elly, Wawan, Chocky dan Mas Eriek beli tiket, aku langsung beli juga pada hari yang sama ^^ *kerasukan setan CC sepertinya*.

Mau ke sana diribetin dulu dengan masalah cuti di kantor. Entah kenapa, rada susah juga untuk urusan mengajukan cuti selama 2 hari (doang) di sini. Approval cutiku yang pertama di reject, diminta untuk sehari aja cutinya. Akhirnya (ngotot) mengajukan approval lagi, dan pada H-1 baru diapprove sama si manager.

Persiapan ke sana seadanya aja sih, nggak yang ribet juga walau ini pengalaman pertama pergi ke luar negeri *udik abis*. Hal-hal yang termasuk penting untuk dibawa adalah:

  1. Passport, yak harga mati ini mah. Cek masa berlaku passport, ga boleh kurang dari 6 bulan.
  2. Kartu NPWP serta photocopy-annya buat urusan bebas fiskal.
  3. Kemaren juga bawa photocopy-an akta, sebagai tindakan preventif dari seorang yang memiliki nama hanya 1 kata ^^. Tapi ternyata ga dipake kok.
  4. Baju ganti dan kawan-kawannya.
  5. Obat-obatan.
  6. Segala macam cream yang diperluin buat muka dan badan. Tapi bawanya jangan banyak-banyak, karna maksimal hanya 100ml yg bisa dibawa ke kabin.
  7. Kaos kaki juga perlu, karna kita ga tau bakal solat di mana dan dengan gaya seperti apa.
  8. DUIT dan tiket tentunya. Ini penting sekali ^^.

Penerbangan dari Bandara Internasional Seokarno Hatta ke Phuket kurang lebih selama 2.5 jam. Walau bandaranya kecil (waktu sampe di sana cuma ada 1 pesawat doang yang parkir), tapi bersih.

Sampe di sana langsung menuju ke toilet dulu, sebelum ke bagian imigrasi. Udah jauh-jauh ya ke sono, tapi yang aku dan Elly denger pertama kali di toilet cewek adalah

“Wadhem yo banyune ndek kene”

Yang kalau diartikan di bahasa indonesia adalah dingin ya airnya di sini. Misal ada yang ga tau, itu tadi adalah bahasa jawa cuy :lol:. Ini Thailand apa Suriname si? 😀

Di bandara

Untuk menuju ke Phuket Town di 165 Ranong Rd. Maung T. Taladyai Phuket, di mana penginapan kami “Phuket Backpacker” berada, kami memilih untuk menggunakan bis karna lebih murah dibanding kalo naik taksi, yakni @TBH85 ato sekitar Rp 25.500. Perjalanan ke sana kira-kira 45 menit.

The airport bus

Harga penginapannya sendiri adalah THB250, atau sekitar Rp 75.000. Pelayanan dan fasilitasnya memuaskan. Kamar dan kamar mandinya juga bersih. Jadi recommended buat yang nyari penginapan murah dan bersih di Phuket. Sebagian besar si isinya bule ^^.

Phuket Backpacker

Setelah check in, kami jalan ngiterin Phuket Town. Kotanya ga rame. Yang bikin beda dengan Indonesia adalah lalu lintasnya yang teratur, motor itu ada keranjang depannya dan banyak mobil berjajaran di pinggir jalannya, mobilnya keren-keren pula. Walau kotanya kecil, di sana banyak lampu lalu lintasnya.

Tapi ada juga yang serem, masalah tiang dan kabel listrik. Unbelievable, keluar suara-suara aneh dari kabel listrik di sepanjang jalan. Iya, sepanjang jalan! Meteran listrik dan stop kontak (colokan listrik itu apa si namaya?) dengan gampangnya ditemukan di tiang listrik di sana. Ajegile.

Kabel listrik yang serem abis

Mulai dari sore sampe malem, kami mengunjungi kuil (lupa Wat apaan namanya), foto-foto di pinggir jalan, dan setelah nyadar kalo laper kami nyari tempat makan.

Di depan Thaihua Museum
Di depan Thaihua Museum

Yang di atas ini cuma foto di depan museum, museumnya udah tutup karna uda kesorean. Kalo kata Chocky si sebagai tanda kalo kami udah pernah lewat sana heheh.

Elly nampang di depan Wat
Wajah girang bisa maen ke Phuket
At the cross road

Setelah beradu argumen sebentar untuk masalah tempat makan, kami sepakat untuk makan di sebuah tempat yang penampakan dari luarnya cukup meyakinkan dan harga masih bersahabat. Rada susah buat nyari warung yang 90% halal. Tapi bismillah aja, kami mesen makanan yang gada porknya. Nama tempat makannya “Wanchan” di 68 Thalang Road.

Wanchan

Aku pesen spicy sour prawn soup alias tom yam TBH90, orange juice TBH40, dan es kelapa muda TBH40. Tom yamnya enak dan seger banget. Setelah perut kenyang, kami melanjutkan perjalanan dan berhenti di taman kota setelah ngeliat patung naga keemasan dari jauh. Ada sejarah tentang berdirinya taman kota ini yang ditulis di dinding monumennya, tapi aku lupa ^^.

Monumen yang isinya soal sejarah taman kota
The dragon statue

Setelah puas foto-foto, kami sepakat untuk pulang. Nah di jalan aku foto dulu di salah satu mesin ATM nya. Keren warnanya, merah-merah ^^ *oke, udik abis*. Pas ngelewatin pasar deket penginapan, kami juga nyantol dulu buat beli durian dan mangga. Kalo beli mangga di sini bisa minta kupasin dan potongin skalian loh.

Bersanding dengan ATM
Nawar mangga di pasar ^^

Sampai di penginapan udah jam 10 malem. Kami langsung mandi dan istirahat. Niatan untuk maen uno diurungkan karna kaki udah pegel dan perlu energi untuk perjalanan keesokan harinya.

Pengalaman yang aneh pas nginep di sini adalah pas lagi sholat subuh. Solat subuhku dengan gaya yang beda? Ya ga lah. Pas solat dan lagi berdiri di rakaat pertama, tau-tau ada bule cewe dari ruangan sebelah yang badannya gede berhenti di sebelahku. Dia baru bangun dan masih dalam keadaan mabuk, ngeliatin aku solat. Mending kalo ngeliatnya dari jauh, tapi ini nggak. Dia mendekatkan mukanya ke mukaku. Sereeeem >.<, mana masih rakaat pertama pula. Takut aja kalo tiba-tiba dia melakukan hal yang aneh-aneh. Untung aja Elly cepet dateng dan ngomong ke bulenya:

Elly: she’s praying. She’s a moslem.

Bule mabok: Oh that’s beautiful. I am too lazy to wake up in the morning to pray. Blahblahblah.

Aku (dalem hati): bule sinting

Si bule tadi ternyata dari NZ. Dengan masi sempoyongan, dia narikin tas-tasnya yang segede gaban keluar kamar buat diberesin. Katanya hari itu dia mo pulang ke kampungnya setelah 7 bulan keliling-keliling.

Habis kelar beresin barang-barang, kami check out. Yak, cukup sesore semalem aja menginap di Phuket Backpackernya. Tujuan selanjutnya adalah mengunjungi tempat lain di Phuket yang bakalan ditulis di postingan berikutnya ^^.

Have a nice day all. We have to be happy and smile all the time ^^

My (Another) Happy Sunday

Yap, after incident on the previous sunday, people keep asking “hari minggu pergi ke mana? sama siapa?”. Heuuu… *scream loudly, “MAAAASSSS TANGGUNG JAWAAAAAB!”*. Sigh, you left me here with a bunch of questions and curiosity *throwing remocon*.

Yesterday, i woke up late and decided to cancel my plan to go to Istiqlal. But i still went to JakSel to buy something. My first destination was Plaza Semanggi.

I looked for a clothes, i already drew the clothes in my mind before i go to find it. Unfortunately, after about 20 minutes in Centro, i found nothing. I decided to take a step to JCo *sluurp*. I’ve missed the doughnut anyway ^^. Ya ya, i knew i’m on diet program. Because of that, i just bought 2 doughnuts and ate them there. Oh God, the taste was so…..luscious. I relished each bite of them. Baca selebihnya »

I Crazily Miss Those Damned Things

Bloody hell, siapa yang brani bilang kalo diet itu gampang? Huh..ngajak ribut pasti dia *murka*.

Dengan alasan kesehatan dan berat badan yang bak kurva populasi penduduk, aku memutuskan untuk melakukan diet sehat. Diet kali ini ga sembarangan, karna memakai jasa konsultan aka orang yang nyerewetin kalo aku mulai bandel.

Sejauh ini, aku dan partnet dietku udah melewati hampir 1 bulan yang penuh dengan perjuangan. Ya, emang pantas untuk dibold. Kami cuma boleh makan nasi ato apapun 1 kali doang sehari, dan 2 kali lainnya diganti dengan shake. Ngemil? Boleh, cuma buah yang banyak airnya ato sayur bayam. Laper? PASTI, pertanyaan macam apa itu! *lempar sandal ke yang nanya*Baca selebihnya »